Lihat ke Halaman Asli

Julius Deliawan

https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Melawan "Human Trafficking" dengan Bertani

Diperbarui: 9 Desember 2018   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebun cabe warga. Koleksi pribadi Pdt. Jeffri Watileo

Kementrian PPPA menilai bahwa human traffiking di NTT sudah dikategorikan zona merah. Ini pernah disampaikan pada 2017 silam. Pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat mengurangi praktik tersebut.

Kemandirian masyarakat di bidang ekonomi, setidaknya membuat masyarakat tidak bergantung pada masyarakat luar daerah. Sebab ketergantungan secara ekonomi pada luar daerah, disinyalir menjadi pintu masuk bagi tindakan human traffiking.

Koleksi Pdt. Jeffri Wattileo

Ketiadaan pilihan, karena keterbatasan lapangan pekerjaan membuat beberapa dari mereka terjebak pada agen-agen perekrut tenaga kerja yang tidak bertanggungjawab.

Gereja terpanggil menjadi solusi. Berbagai cara ditempuh, termasuk melakukan pemberdayaan melalui pertanian. Memanfaatkan potensi SDA yang tersedia.

Salah satunya adalah melalui kegiatan KOMPASTANI. Wadah aktivitas pertanian warga jemaat gereja GMIT. Kerjasama antara Sinode GMIT, Sekolah lapangan Nekamese dan Bank TLM.

Aktivitas pertanian ini dimotori oleh Komunitas Pendeta Suka Tani. Mereka para pemimpin rohani yang mencoba memgambil aksi nyata pada kebutuhan dasar warganya. Diantara mereka ada Pdt Jeffri Wattileo, Pdt Markus L, Pdt Mery Kolimon, dan beberapa aktivis gereja lainnya.

Sasaran dari aktivitas KOMPASTANI adalah petani holtikultura. Berdasarkan pertimbangan modal yang digunakan kecil, sementara hasilnya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan keluarga, ataupun dijual sebagai salah satu pendukung perekonomian keluarga.

Pdt. Jeffri Wattileo dengan latar kangkung siap panen. (Foto koleksi Pdt. Jeffri W )

Keseriusan warga jemaat dan para pendamping dalam aktivitas pertanian ini memberi harapan baru. Salah satu yang merasakannya adalah warga jemaat Fatububut.

Melalui akun facebook Pdt. Jeffri Wattileo, penulis mengikuti berbagai aktifitas pertanian yang dilakukan warga Fatububut. Mulai dari saat menanam, merawat dan memanen.

Langkah sudah diambil, kontinyuitas pembinaan, dan tentu saja penciptaan pasar yang stabil, kiranya dapat menjadi solusi bagi persoalan warga dan khususnya warga jemaat GMIT.

Salam tani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline