Lihat ke Halaman Asli

JUBAEDAH HARYANI

Blogger dan Penulis

Apa Itu Jam Koma? Istilah Baru yang Lagi Viral di Kalangan Gen-Z

Diperbarui: 1 November 2024   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang pekerja yang menutupi matanya karena rasa kantuk yang berat. Sumber: freepik.com/freepik

Belakangan ini, istilah "jam koma" viral di sosial media, terutama di kalangan Gen-Z. Apakah kamu pernah merasa tiba-tiba ngantuk berat di siang atau sore hari? Kamu sudah mencoba fokus, tapi rasanya otak seperti "mati suri" alias koma sejenak. 

Nah, fenomena ini dikenal dengan istilah "jam koma", yang belakangan ini ramai di sosial media dan populer di kalangan Gen-Z. Yuk, kita bahas lebih lanjut apa itu jam koma, kenapa hal ini bisa terjadi, kapan waktu-waktu rawan, dan cara-cara ampuh untuk mengatasinya! 

Apa itu jam koma?

"Jam koma" merujuk pada waktu-waktu tertentu dalam sehari di mana seseorang sering merasa sangat mengantuk atau lelah, sampai-sampai sulit fokus dan beraktivitas. Biasanya terjadi di tengah hari, antara pukul 13.00 hingga 15.00, waktu ini sering disebut sebagai "siesta hour" dalam budaya barat, atau waktu istirahat siang

Bagi banyak orang, terutama mereka yang punya pola tidur tidak teratur, jam-jam ini bisa menjadi tantangan berat untuk tetap terjaga dan produktif. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi jam koma

Banyak faktor yang membuat seseorang rentan mengalami jam koma. Yuk, kita lihat apa saja penyebabnya: 

1. Kualitas dan durasi tidur malam

Tidur yang kurang berkualitas atau durasinya pendek tentu berdampak besar pada tingkat energi di siang hari. Jika kamu hanya tidur 4-5 jam di malam hari, wajar jika tubuh "protes" di siang hari. 

2. Pola makan yang tidak seimbang

Terlalu banyak konsumsi karbohidrat atau gula, terutama saat makan siang, bisa membuat tubuh cepat mengantuk. Ini karena karbohidrat sederhana cenderung menaikkan kadar gula darah dengan cepat, lalu menurun drastis sehingga membuat tubuh merasa lemas. 

3. Dehidrasi

Kekurangan cairan juga menjadi pemicu kelelahan. Saat tubuh dehidrasi, aliran darah dan oksigen ke otak pun menurun, sehingga kamu lebih mudah merasa ngantuk.

4. Aktivitas fisik yang kurang

Terlalu banyak duduk atau kurang bergerak membuat tubuh terasa lemas dan kurang berenergi. Padahal, aktivitas fisik ringan bisa membantu meningkatkan energi sepanjang hari.

5. Lingkungan kerja yang tidak nyaman

Ruangan yang terlalu dingin, kurang cahaya alami, atau terlalu sunyi justru bisa memicu rasa kantuk. Faktor-faktor ini membuat suasana yang lebih kondusif untuk tidur ketimbang bekerja.

Jam-jam yang rawan koma

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline