Lihat ke Halaman Asli

JUBAEDAH HARYANI

Content writer

Bisakah Kita Hidup Tanpa Jam?

Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jam dinding. Sumber: freepik.com/freepik

Bagaimana jadinya kalau kita hidup tanpa jam? Pernahkah kamu membayangkannya? Tanpa jam dinding yang berdetak di ruang tamu, tanpa jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan, bahkan tanpa jam digital di smartphone yang selalu ada di kantong. Kedengarannya memang seperti konsep yang aneh, terutama karena kita terbiasa mengatur hidup berdasarkan waktu. Namun, apakah kita benar-benar bisa hidup tanpa jam? Mari kita bahas lebih dalam dan temukan hal-hal menarik yang ada di dalamnya!

1. Asal mula jam dan perannya dalam kehidupan

Jam pertama kali ditemukan ribuan tahun yang lalu, dengan bentuk sederhana seperti jam matahari. Manusia purba menggunakan posisi matahari di langit untuk menentukan waktu. 

Seiring dengan berkembangnya peradaban, manusia mulai membuat alat yang lebih canggih untuk mengukur waktu, seperti jam air dan jam pasir. Namun, jam mekanis baru muncul pada abad ke-14 dan sejak itu, jam menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari.

Saat ini, kita tidak hanya menggunakan jam untuk mengetahui waktu tetapi juga untuk mengatur segala aktivitas, mulai dari bangun pagi, bekerja, makan siang, hingga tidur malam. Dunia modern tidak dapat dipisahkan dari konsep waktu yang begitu presisi. Lalu, bagaimana jika kita menghapus jam dari hidup kita?

2. Hidup tanpa jam, mungkinkah?

Bayangkan sebuah skenario di mana tidak ada jam sama sekali. Bagaimana kita akan tahu kapan harus pergi ke sekolah atau bekerja? Bagaimana kita mengatur pertemuan atau acara penting? 

Di zaman modern ini, hidup tanpa jam sepertinya mustahil, karena segala aspek kehidupan diatur oleh waktu. Namun, beberapa masyarakat di dunia masih hidup tanpa jam yang ketat.

Misalnya, suku-suku pedalaman di berbagai belahan dunia masih mengandalkan siklus alam untuk mengatur aktivitas sehari-hari. Mereka bangun ketika matahari terbit dan beristirahat saat matahari terbenam. Segala kegiatan mereka berjalan alami mengikuti ritme alam, tanpa tekanan untuk selalu tepat waktu.

Namun, jika kita membicarakan kehidupan di kota besar atau dalam lingkungan kerja yang kompetitif, waktu sangatlah krusial. Jam memberikan struktur dan kepastian dalam jadwal sehari-hari kita. Tanpa jam, kemungkinan besar akan terjadi kekacauan.

3. Pengaruh jam pada kesehatan mental

Menariknya, banyak penelitian menunjukkan bahwa terlalu bergantung pada waktu dan jam dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental kita. Saat kita terus-menerus dikejar oleh waktu untuk memenuhi deadline atau menghadiri janji, sering kali kita merasa stres dan cemas.

Studi dari University of Pittsburgh menemukan bahwa orang yang merasa terikat dengan jadwal yang ketat sering kali mengalami tekanan emosional yang lebih besar. Mereka merasa terjebak dalam ritme hidup yang terburu-buru, sehingga dapat menyebabkan burnout atau kelelahan mental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline