Jurnal Refleksi Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II
Nama : Juariyah, S.Pd.
NIM : 2215586
Prodi : PGSD
PPG Prajabatan 2022 – Gelombang 1
Review Pengalaman Belajar
Pada mata kuliah prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif II di PGSD merupakan mata kuliah lanjutan dari semester 1 mempelajari tentang bagaimana menyusun serta mengembangkan sebuah pembelajaran dan asesmen yang diterapkan pada pembelajaran di dalam kelas. Adapun pada mata kuliah ini mempelajari pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) pendekatan pembelajaran ini mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Pendekatan pembelajaran ini mengacu pada tingkat kelas tetapi pembelajaran dibuat disesuaikan dengan capaian tingkat kemampuan, kebutuhan peserta didik, untuk mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan, maka kita melakukan segala upaya kita untuk melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam pembuatan perangkat pembelajaran sangat sesuai dengan perkembangan pada anak sekolah dasar. Kegiatan proses pembelajaran biasanya dilaksanakan di dalam kelas, meskipun tidak sedikit pula melaksanakan proses pembelajaran dilaksanakan di luar kelas demi terciptanya pembelajaran yang aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik. Tujuan dari pembelajaran salah satunya mendapatkan nilai akademik sesuai kriteria yang diharapkan sesuai tujuan, kondisi ini dapat disebabkan juga dengan respon yang diterima oleh peserta didik, seperti cepat dan lambat dalam menerima penjelasan materi dari guru. Pengaruh internal maupun eksternal dalat menjadi penyebab dari permasalahan tersebut. Kemampuan peserta didik yang belum sesuai capaian pembelajaran dapat diakibatkan tingkat atau level yang tidak sesuai atau tidak tepat. Upaya mengatasi permasalahan mengenal tingkat atau level peserta didik yang belum sesuai dengan capaian yang diharapkan dalah satunya dengan penerapan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL). Adapun topik lain dalam mata kuliah ini yaitu pendekatan Culturally Responsive Teaching, pendekatab ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya persamaan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar belakang budaya peserta didik. Maka dengan demikian peserta didik yang merasa dirinya berasal dari budaya minoritas memiliki hak yang sama dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Melalui pendekatan pembelajaran ini membuat peserta didik juga menjadi lebih memahami budayanya sendiri. Serta menghargai budaya orang lain. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran tidak hanya mementingkan prestasi akademik, namun juga mempertahankan identitas budaya peserta didik. Melaksanakan proses pembelajaran perlu memperhatikan akan kebutuhan peserta didiknya yaitu pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran yang mengajarkan bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang diciptakan sedemikian rupa untuk memotivasi peserta didik agar semangat belajar dan bagus untuk tumbuh kembang mereka dan mengundang peserta didik untuk belajar dan bekerja keras meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru, serta meningkatkan penguasaan pemahaman materi pembelajaran. Menyusun perencanaan pembelajaran harusnya terfokus pada tujuan pembelajaran, karena tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah rumusan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran. Mengevaluasi pembelajaran dan asesmen merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan tidak dapat lepas dari kegiatan pembelajaran itu sendiri. Evaluasi atau asesmen ditujukan untuk meningkatkan kualitas belajar dan pengajaran. Makna yang sebenarnya dari asesmen tidak hanya menyangkut penyediaan informasi tentang hasil belajar dalam bentuk nilai, akan tetapu hal yang terpenting adalah adanya proses yang telag terjadi selama pembelajaran itu berlangsung.
Refleksi Pengalaman Belajar yang Dipilih
Refleksi pengalaman belajar yang dipilih yaitu pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) melalui penerapan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) diharapkan persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas dapat diatasi sehingga peserta didik mampu mencapai sesuai dengan potensinya. Pengajaran sesuai pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) proses intervensi yang harus dilakukan guru dengan memberikan masukan pembelajaran relevan dan spesifik untuk menjebatani perbedaan yang ditermukan pada peserta didik, sehingga dengan dilaksanakannya pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) pada pembelajaran, peserta didik akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kemampuannya karena Teaching at The Right Level (TaRL) memfokuskan membantu peserta didik dengan dasar membaca, memahami, mengekspresikan diri, serta keterampilan berhitung sesuai dengan tingkat kemampuannya. Adapun penerapan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut ini:
- Asesmen yang dilakukan di awal, dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta diidk. Sehingga guru mengetahui sampai dimana tahap perkembangan dan capaian belajar peserta didik.
- Perencanaan, setelah didapatkan hasil asesmen, selanjutnya guru menyusun perencanaan proses pembelajaran yang sesuai. Seperti perangkat ajar apa yang digunakan, metode, hingga pengelompokkan peserta didik sesuai tingkat kemampuan.
- Pembelajaran, tahapan ini menuntut guru untuk melakukan asesmen berkala untuk mengetahui proses perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Evaluasi pada akhir pembelajaran juga perlu dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dan memantu merancang pembelajaran berikutnya.
Selanjutnya tahapan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) diuraikan menjadi lima tahapan, yaitu:
- Guru mempersiapkan pembelajaran sesuai dengan capaian pembelajaran.
- Guru perlu mempersiapkan asesmen awal yang akan diberikan kepada peserta didik dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik, sehingga guru mengetahui sampai dimana tahap perkembangan dan capaian belajar peserta didik.
- Hasil asesmen yang telah didapatkan diawal dapat digunakan guru dalam menyusun asesmen formatif sesuai dengan fase capaian belajar peserta didik di kelasnya.
- Guru melakukan pembelajaran berdasarkan pada asesmen formatif, pembelajaran disesuaikan dengan fase capaian belaajr meyoritas peserta didik, serta guru memberikan perhatian khusus terhadap peserta didik yang membutuhakn perlakukan yang berbeda.
- Asesmen formatif juga dijadikan sebagai acuan dalam membagi kelompok menurut capaian belajar mereka yang mendapatkan pembelaajran dari guru yang sama.
Dengan demikian setiap peserta didik dapat belajar sesuai dengan fase capaian belajarnya. Sekolah menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk peserta didik yang belum siap belajar sesuai dengan kelasnya dan untuk peserta didik yang membtuuhkan pengayaan atau tantangan lebih.