Lihat ke Halaman Asli

Juarisman Sitinjak

Jalinan kata yang menjadi makna

Banyak Kabar Duka di Sekitar Anda? Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengirimkan Ucapan Duka Cita

Diperbarui: 6 Juli 2021   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kesedihan - Sumber: Piqsels

Pada suatu siang yang cukup terik dalam suasana pembatasan kegiatan masyarakat yang mengharuskan hanya di rumah saja, tidak hentinya suara sirene ambulans lewat di jalan besar tepat disebrang tempat tinggal saya. Suara serupa mungkin juga sering didengar oleh rekan-rekan yang bermukim dekat dengan tempat pemakaman umum. 

Hati kecil bertanya, siapa gerangan yang sedang berduka? 

Pandemi telah banyak merenggut kebahagiaan. Salah satu kebahagiaan yang saat ini hanya menyisakan memori adalah kebersamaan dengan orang-orang terkasih. Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, Anak, dan juga sahabat-sahabat dekat lainnya.

Momen kehilangan orang yang sangat dikasihi sering menggerakkan rasa simpati kita untuk mengucapkan ungkapan dukacita bagi saudara, sahabat atau kenalan yang sedang mengalami kedukaan. Di masa pandemi yang menyebabkan tingginya kabar duka yang tersebar di sekeliling kita membuat kita harus semakin bijak dalam memberikan ucapan dukacita. Terlebih kita tidak bisa bertemu langsung untuk mengungkapkan ucapan belasungkawa tersebut.

Bijaksana dalam memberikan ucapan belasungkawa tentu akan menghadirkan suasana damai bagi seseorang yang sedang menghadapi momen kehilangan. Sebaliknya, cara yang salah justru dapat membawa dampak kurang baik bagi relasi kedua belah pihak. 

Tujuan utama ucapan belasungkawa adalah untuk menunjukkan simpati dan dukungan bagi orang yang sedang mengalami peristiwa kehilangan orang yang dicintai. -Yahya, E.M. (2010)-

Hal yang penting untuk diketahui adalah bahwa ungkapan belasungkawa harus disampaikan pada waktu yang tepat dengan pemilihan kata yang baik. Ungkapan belasungkawa bukan sekedar rangkaian kata-kata, melainkan sangat kuat unsur emosionalnya dan pasti berbeda dengan percakapan biasa pada umumnya. Oleh karena itu, sangat penting melibatkan hati nurani ketika akan mengirimkan ucapan belasungkawa.

Apa yang datang dari hati, akan sampai ke hati. -Anonim-

Menyadari kompleksnya cara memberikan ungkapan belasungkawa yang tepat, artikel ini mencoba berbagi sudut pandang mengenai fenomena ini sehingga kita dapat menciptakan suasana yang hangat dan penuh dukungan moral meskipun dalam kondisi dukacita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline