Lihat ke Halaman Asli

Pohon Buatan Menyerap Ribuan Kali Lebih Banyak Karbon Dioksida

Diperbarui: 18 Desember 2020   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak istilah pemanasan global dikenali, berbagai macam cara untuk mengurangi emisi karbon sudah ditemukan. Saat ini, beberapa ilmuwan menemukan teknologi baru yang diwujudkan dalam bentuk “pohon buatan”. Tidak main-main, pohon ini mampu menyerap hingga satu ton karbondioksida dalam sehari.

Namanya ‘pohon buatan’, namun Anda jangan mengira bahwa penemuan ini akan menyerupai bentuk sebuah pohon. Bentuknya malah cenderung menyerupai mobil. Pohon-pohon buatan ini nantinya tidak hanya mampu menyerap karbon ribuan kali lebih cepat dibandingkan pohon asli, tetapi juga menampung karbon tadi dan tidak melepaskannya kembali ke udara.

Cara kerja pohon buatan, menyerap karbon yang ada di udara melalui ‘daun’nya yang memiliki lapisan natrium karbonat. Natrium karbonat ini nantinya akan bereaksi terhadap karbon di udara dan membentuk soda bikarbonat yang tidak berbahaya.

Klaus Lackner dan Alan Wright, dua ilmuwan yang mencetuskan ide ini, menyadari bahwa emisi karbon harus dikurangi dengan berbagai cara untuk mencegah terjadinya perubahan iklim besar-besaran secara permanen. Meskipun manusia menghentikan secara total emisi karbon yang ada pada masa sekarang, jumlah emisi yang masih tersisa akan terus mempengaruhi perubahan iklim hingga bahkan seratus tahun yang akan datang.

Pohon buatan dinilai memiliki potensi untuk membalikkan keadaan. Sepuluh juta pohon buatan mampu menyerap 3,6 miliar ton karbon dioksida dalam setahun. Hal ini setara dengan 10% dari seluruh emisi global.

Karbon dioksida yang terkumpul nantinya akan disimpan dengan berbagai cara. Salah satunya, karbon dioksida tersebut bisa diubah menjadi cairan dan ditanam di bawah tanah. Bahkan sebagai gantinya, kita bisa menambahkan hidrogen ke dalamnya dan menghasilkan hidrokarbon, sumber energi terbarukan. Bahan bakar ini tidak menghasilkan karbon dioksida. Cara lainnya, kita bisa menyuntkkan gas tersebut ke dalam batuan yang dapat menyimpan karbon dioksida dalam jumlah besar seperti peridotit.

Apakah Anda tertarik untuk memiliki pohon buatan ini di kota Anda?

Sumber:
Singh, Radhika. 2015. “ARTIFICIAL TREES ABSORB A THOUSAND TIMES MORE CO2” Borgenproject, diakses pada 18 Desember 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline