Lihat ke Halaman Asli

Juan Mafazi

Mahasiswa

Indonesia sebagai Negara Maritim: Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Keberlanjutan

Diperbarui: 13 Desember 2024   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perdagangan Maritim (Sumber: pexels)

Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, memiliki identitas yang melekat sebagai negara maritim. Letaknya yang strategis di persimpangan dua samudra dan dua benua menjadikan Indonesia memiliki peran sentral dalam perdagangan dan geopolitik global. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kekayaan alam laut Indonesia tidak hanya menjadi sumber daya vital, tetapi juga merupakan peluang besar untuk menggerakkan perekonomian dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Keanekaragaman hayati laut Indonesia adalah salah satu yang terkaya di dunia. Dengan terumbu karang, hutan mangrove, dan padang lamun yang melimpah, perairan Indonesia menjadi habitat ribuan spesies laut. Ekosistem ini tidak hanya penting secara ekologis tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, khususnya bagi masyarakat pesisir. Sektor perikanan dan akuakultur telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi jutaan rakyat Indonesia, menyediakan lapangan kerja sekaligus mendukung ketahanan pangan. Selain itu, pariwisata bahari Indonesia, yang meliputi destinasi populer seperti Bali, Raja Ampat, dan Wakatobi, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan internasional dan domestik.

Di sisi lain, sektor transportasi laut dan industri galangan kapal juga memiliki peran strategis. Sebagai negara kepulauan, transportasi laut menjadi penghubung utama antara pulau-pulau di Indonesia, memastikan kelancaran logistik nasional sekaligus mendukung perdagangan regional dan global.

Potensi ekonomi maritim Indonesia sangat luar biasa. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan bahwa sektor ini memiliki nilai ekonomi hingga USD 1.338 miliar per tahun, setara dengan lebih dari Rp 20.000 triliun. Dari jumlah tersebut, sektor perikanan menyumbang porsi terbesar, dengan potensi ekonomi mencapai USD 787 miliar per tahun, diikuti oleh pariwisata (USD 283 miliar), pertambangan (USD 225 miliar), energi terbarukan (USD 86 miliar), dan transportasi laut (USD 20 miliar). Besarnya potensi ini menjadikan sektor maritim sebagai salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan kebijakan yang proaktif dan investasi yang terarah di sektor maritim. Pemerintah perlu mengembangkan strategi yang komprehensif untuk mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan, meningkatkan infrastruktur pelabuhan, memperkuat transportasi laut, dan mendorong inovasi di sektor perikanan dan pariwisata. Selain itu, penegakan hukum untuk mencegah praktik ilegal, seperti penangkapan ikan secara berlebihan, juga harus menjadi prioritas.

Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi poros maritim dunia, tetapi hal ini hanya dapat dicapai melalui pengelolaan yang bijaksana dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan memanfaatkan kekayaan maritim secara optimal, Indonesia dapat mewujudkan visi sebagai negara maritim yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan, memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh rakyatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline