Lihat ke Halaman Asli

Apa sulitnya?

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada awal tahun 1990, saat itu saya berumur 6th dan saya ingat betul ada 2 orang guru saya di sekolah dasar pergi, iya....beliau2 tersebut pergi untuk mengajar ke Malaysia. Di saat yang tidak lama, saya juga ingat betul perkataan saudara saya saat dia berkunjung ke Malaysia bahwa kita punya negara lebih indah, megah dan lebih maju dari pada tetangga kita ini. Tahun demi tahun berlalu dan saya menginjak kelas 5 SD, pada saat itu pun guru les saya bertolak ke Malaysia....iya beliau pergi ke Malaysia untuk mengajar. Jika saya telusuri, bahkan sampai sekarang saya tidak bisa bertemu kembali dengan beliau2 yang sudah pergi ke Malaysia, ada kabar dari sesama mantan guru saya (yang pasti sudah sangat tua) bahwa beliau2 ini hidup menetap di Malaysia.
Nah....saya sekarang bisa melihat kemajuan dari Malaysia, banyak kemajuan (saya tidak bilang Indonesia tidak maju) apakah kemajuan dari Malaysia ini juga karena "bantuan" dari kita (Indonesia) atau memang semangat mereka untuk maju sangat besar (lebih besar dari pada Indonesia)?
Bisa kita lihat perkembangan ekonomi, teknologi, kesehatan, arsitektur atau sipil dll dari Malaysia sekarang,bisa di katakan sedikit lebih maju dari pada Indonesia. Saya ambil contoh dalam bidang kesehatan. Kenapa banyak orang indonesia yang pergi perawatan kesehatan ke Penang? (Ini menurut pandangan beberapa orang dan saya pribadi) karena pelayanan, alat dan biaya ternyata jika kita mau kalkulasi secara cermat dan betul Malaysia lebih murah untuk berobat, dengan alat yang lebih baik (tidak antri, menunggu perbaikan dll) kenapa Indonesia bisa tertinggal? Apa sulitnya pemerintah kita memikirkan masalah kesehatan warganya?
Dari segi infrastruktur, transportasi. Jaringan kereta, bus, ketersediaan jalan umum & kualitas jalan di Kuala Lumpur yang sekelas Jakarta, ternyata mereka bisa lebih baik. Apa sulitnya pemerintah membangun jalan yang baik, dengan kualitas aspal yang baik, memberikan transportasi yang aman dan baik untuk warganya?
Tidak lupa soal pendidikan, berapa banyak saudara, teman, kerabat atau mungkin kenalan anda yang menempuh studi di Malaysia dengan berbagai jenjang tingkatan dan mereka akhirnya lebih suka bekerja di sana dari pada kembali ke Indonesia? Bisa saya katakan "iya banyak"..... Apa sulitnya? Apa masalah dari pemerintah Indonesia sehingga dalam hal pendidikan pun kita harus "kalah" dengan tetangga baik kita? Dan harus kita akui, daya saing lulusan dari Malaysia lebih siap bekerja dari pada lulusan di Indonesia (menurut pandangan saya, karena banyak teman saya lulusan berbagai jurusan di Malaysia)
Apa sulitnya bagi pemerintah, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya? Tersandera banyak kepentingan? Terlalu banyak politiknya?
Mungkin sekarang giliran kita yang harus belajar dari tetangga kita.
Semoga Indonesia menjadi lebih baik. AMIN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline