Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus: Cinta Kasih, Kesederhanaan dan Ketulusan

Diperbarui: 6 September 2024   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia dari tanggal 3 sampai dengan 6 September 2024 memberikan semangat untuk setiap anak bangsa mencintai sebuah keberagaman.  Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia bisa kita maknai beragam dimulai dari mencintai suku, agama, ras dan antar golongan satu dengan lainnya, menguatkan toleransi hidup beragama dan tidak mempersoalkan perbedaan diantara kita. 

Paus Fransiskus dalam giatnya selama 4 (empat) hari di Indonesia telah mengajarkan banyak hal:

Pertama, sebuah kesederhanaan dimana yang Mulia Paus Fransiskus menaiki mobil Innova Zenix,dalam setiap perjalanannya di Indonesia. Bukan itu saja, masyarakat pun melihat jam tangan serta Sepatu yang dipakai Paus Fransiskus yang tergolong murah. 

Dari hal tersebut kita bisa melihat sebuah kesederhanaan. Di tengah itu, sosok Paus tidak mau dengan kemewahan, Sri Paus ingin selalu hidup dalam kesederhanaan yang merupakan pelajaran pertama' yang patut untuk diapresiasi dan laksanakan dalam aktivitas kehidupan.

Kedua, Paus Fransiskus mengajarkan cinta kasih. Kita bisa melihat bagaimana Paus Fransiskus saat perjalanannya mengulurkan tangan untuk banyak orang, memberkati seorang ibu-ibu yang tengah mengandung sekaligus memberikan rosario dan juga memberkati seorang Ibu dan anak yang datang padanya sambil merasakan sukacita yang luar biasa.

Ketiga, Paus Fransiskus mengajarkan seluruh umat manusia terhadap ketulusan. Paus Fransiskus berkata: "berjanjilah pada dirimu sendiri, seburuk apapun orang memperlakukanmu janganlah pernah menjadi orang jahat, tetaplah berbuat baik. "Mari kita belajar hidup dengan kebaikan, mencintai semua orang, bahkan ketika mereka tidak mencintai kita ". 

Ketulusan itu ketika kita mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Mencintai orang yang tidak mencintai kita. Itulah yang diajarkan dan ditunjukkan oleh Paus Fransiskus ke Indonesia. Dari hal tersebutlah menjadi sebuah kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk mau menerima orang lain Tanpa memaksakan kepercayaan yang dia miliki. 

Kita diajarkan ketiga hal tersebut agar terciptanya keharmonisan dalam hidup bernegara. Paus Fransiskus ingin menyampaikan bahwa sebuah negara harus memiliki umat yang mau mencintai meski ada perbedaan. Indonesia bangsa yang besar dan beragam sehingga tidak mempersoalkan dan memperdebatkan sebuah perbedaan. Tidak menampakkan sebuah keserakahan dan ketamakan serta tidak menciptakan kegaduhan diantara anak bangsa.

Kedatangan Paus Fransiskus telah memberi berkat bagi semua orang dengan mencontohkan bagaimana seharusnya manusia bersikap. Setiap manusia harus mampu menunjukkan cinta kasih, kesederhanaan dan ketulusan hati menerima orang lain dan hidup berdampingan dengan orang lain meski ada perbedaan. Negara Indonesia adalah negara besar yang seharusnya masyarakatnya bisa saling mengasihi. Kita adalah bangsa yang berbudaya dan beradab sehingga kita pun harus menunjukkan itu dalam setiap keseharian kita. Jangan pernah bertikai dan berebut harta dan kekuasaan tetapi bagaimana mengedepankan kepentingan bersama dan sikap saling mengasihi, memiliki dan mencintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline