Bermedia Sosial, Apakah sebuah Privasi?

Bermedia sosial merupakan tren masa kini yang dimiliki oleh setiap orang. Kita bisa melihat pengguna media sosial yang begitu banyak. Jika kita berteman dengan orang lain, pasti akan sering ditanyakan, ada Instagram gak?. Boleh tau nama Instagrammu?. Pertanyaan itu sering hadir ketika kita baru mengenal orang baru. 

Namun demikian, ada-ada saja orang yang tak ingin memberitahukan apa nama media sosialnya, seringkali setiap orang merahasiakan media sosialnya. Bahkan kepada keluarga sendiri pun demikian. Jadi pertanyaan apakah media sosial itu sebuah privasi atau bersifat rahasia?. Mungkin di beberapa pihak berpandangan demikian, namun harus diketahui bersama bahwa media sosial itu sebenarnya bukan untuk dirahasiakan.

Media sosial itu dibentuk agar kita bisa berinteraksi dengan banyak orang, mendapatkan relasi, bisa menghasilkan uang bahkan dapat pula tempat mendapatkan jodoh. Kalau media sosial adalah sebuah privasi maka kita tidak bisa berinteraksi sosial. Kita hanyalah berteman dengan diri sendiri. 

Karenanya, ketika keluarga memfollow media sosial kita, maka difollow balik saja. Itu artinya keluarga kita ingin melihat aktivitas kita sehari-hari dan ingin lebih dekat. 

Media sosial itu bukan tempat untuk memposting sebuah kejahatan maupun sebuah pelanggaran atau hal-hal yang bersifat negatif. Jadi, tak perlu takut untuk lebih dekat dengan keluarga melalui media sosial. Patutnya kita bahagia karena bisa berteman dengan keluarga. Kita bisa membagikan sebuah keseharian yang begitu membahagiakan, bahkan bisa membagikan sebuah prestasi.

Bermedia sosial bersama keluarga itu penting. Kita harus bisa memposting hal-hal positif di media sosial agar kita tidak merahasiakan media sosial kita sendiri. Ingatlah bahwa media sosial dibentuk untuk sebuah hal positif dan bermanfaat. Sudah saatnya kita bijak dalam bermedia sosial dan tak perlu tertutup dengan orang lain apalagi keluarga sendiri.