Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Dugaan Katrol Nilai dan Nasib Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 18 Juli 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

detik.com

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijalani dan diikuti oleh semua pihak karena dengan adanya pendidikan maka kita bisa punya wawasan pengetahuan yang baik untuk memajukan negara dan memberikan kesejahteraan bagi banyak orang. Pendidikan adalah kunci supaya semua orang bisa untuk membaca, menulis dan berhitung. Pendidikan begitu penting dan tak bisa dilewatkan.

Dengan berjalannya waktu, ada hal yang begitu mengagetkan dan jadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat. Adanya dugaan Katrol Nilai untuk mendapatkan SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri). Hal tersebut sangat penting untuk dijelaskan.

Dalam sebuah pemberitaan hal tersebut sudah ramai diperbincangkan sehingga harus jadi perhatian serius. Paling penting, harus ada sanksi tegas agar tidak ada lagi hal demikian terjadi di kemudian hari. 

Kejadian tersebut telah sedikit merusak citra pendidikan Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana keinginan hati agar anak masuk sekolah negeri mengakibatkan adanya kecurangan terhadap nilai. Itu sama saja menutupi ketidakmampuan anak untuk menembus sekolah favorit yang dimimpikan orangtuanya. Itu sama saja keinginan orangtua agar anaknya bersekolah di sekolah keinginan orangtua bukan sekolah yang diinginkan anak. Sama saja sekolah hanya mengejar nilai bukan mengejar pembentukan karakter si anak. 

Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini aktivitas belajar mengajar di sekolah tidak efektif dikarenakan hanya mengejar nilai untuk masuk sekolah favorit. Keinginan tersebut sudah sejak lama ada sehingga membuat kualitas pendidikan hanya berorientasi pada nilai. Padahal, kita butuh sumber daya manusia yang mumpuni, berkarakter atau berkepribadian dan berkualitas. 

Oleh karenanya, kurikulum merdeka belajar itu sangat penting. Itu artinya anak dibebaskan untuk merdeka, artinya memilih pendidikan dimana dia suka, memilih pelajaran yang dia sukai dan memilih tempat belajar serta cara belajar yang dia suka.

Anak harus diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas belajar mengajar. Misalnya, anak lebih suka belajar di alam dan lingkungan maka hal tersebut harus dipenuhi. Misal lagi, anak lebih suka belajar di perpustakaan maka diberikan kebebasan dan anak lebih suka belajar di masyarakat maka diberikan saja. Semuanya itu untuk kebaikan si anak.

Jadi, dengan begitu, sumber daya manusia kita merdeka dan berkualitas serta mencegah terjadinya katrol nilai untuk memenuhi ekspektasi masuk sekolah negeri favorit. Semoga saja tulisan ini bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline