Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Menolak Rayuan Bos, Boleh atau Tidak?

Diperbarui: 6 Juli 2024   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

assumption.edu

Menolak Rayuan Bos begitu menyulitkan. Seorang karyawan maupun pekerja atau buruh selalu dalam tekanan sebuah pekerjaan. Semua pekerjaan si bos selalu dikerjakan oleh karyawan, pekerja maupun staf sebuah instansi/lembaga maupun perusahaan. Jika sudah dikerjakan maka akan jadi bahan penilaian bos untuk memberikan hak berupa gaji karyawannya.

Dalam konteks ini, apakah si bos dapat ditolak permintaannya? Dan, apakah si bos akan marah kalau permintaannya ditolak?. Nah, perlu diketahui juga menolak rayuan si bos adalah sesuatu yang diperbolehkan. 

Contohnya, kamu sebagai karyawan memiliki tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dan kamu sedang melaksanakan tupoksi tersebut. Bahkan tugasmu begitu banyak dan ada deadline juga. Tiba-tiba si bos meminta kamu untuk mengerjakan pekerjaannya disaat kamu sedang sangat sibuk.

Bolehkah menolak?. Tentu boleh. Cara menolaknya tentu dengan kata-kata yang sopan dan ada alasan kuat. Misalnya, "maaf pak saya sedang mengerjakan pekerjaan kantor dan deadline-nya hari ini. Kalau nanti pekerjaan ini sudah selesai maka saya akan usahakan menyelesaikan tugas dari bapak". 

Nah, itu merupakan contoh dari penolakan yang sopan. Tentu saja si bos akan mau untuk memahaminya. Tidak mungkin juga si bos langsung marah, memberi peringatan maupun langsung memecat karyawannya. Kita sudah memberikan alasan yang tepat dan sudah berkata dengan lembut dan sopan. Tentu saja hal tersebut dapat dimaklumi.

Apabila ceritanya lain, misal si bos meminta sesuatu yang diluar pekerjaan, maka kita bisa menolak juga dengan cara yang sama. Persoalannya, setiap pekerja tentu saja mengutamakan pekerjaannya sehari-hari. 

Pekerja tentu saja fokus pada pekerjaan yang mencapai target dan memberikan keuntungan baginya dan terutama bagi lembaga/instansi maupun perusahaan. 

Menolak rayuan bos itu sah-sah saja. Kita perlu juga berani untuk bersuara dan berani untuk mengeluarkan argumen yang kuat dan logis. Hal tersebut sangat penting agar si bos juga mengerti dan maklum. 

Jikalau dalam kenyataannya si bos begitu tempramen dan tidak mau menerima alasan logis kita, maka sebaiknya kita diam dulu. 

Bahkan ada beberapa orang yang juga melakukan pembelaan diri dengan berdebat dengan bosnya sendiri. Pada intinya, jika kita benar dan punya alasan logis, cobalah menolak rayuan bos.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline