Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Ketua KPU Dipecat, Hikmah yang Dapat Diambil

Diperbarui: 4 Juli 2024   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Ketua KPU Hasyim Asy'ari dinyatakan dipecat sebagai Ketua maupun anggota KPU Republik Indonesia imbas dugaan melakukan tindakan asusila terhadap PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) Amsterdam berdasarkan putusan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu). 

Putusan tersebut pun menyatakan pemecatan Hasyim Asy'ari sebagai Ketua KPU dan menunggu keputusan Presiden untuk menindaklanjuti putusan DKPP.

Atas kejadian itu, menjadi penting bagi penyelenggara pemilu untuk mengedepankan etika dalam bekerja. Kode etik menjadi penting sebagai wujud kita bekerja sebagai penyelenggara pemilu yang dipercaya untuk melaksanakan pesta demokrasi terutama melaksanakan tahapan pemilu maupun pemilihan sampai kepada hari pemungutan dan penghitungan suara.

Setiap jabatan memiliki kode etiknya masing-masing dan itu harus dijunjung tinggi. Bila beretika yang baik maka masyarakat pun akan menilai baik dan menaruh kepercayaan yang begitu tinggi kepada kita. Menjaga etika menjadi sesuatu yang sangat penting. Etika itu sama dengan Moral yang sangat diperhatikan masyarakat.

Jika tidak beretika maka masyarakat akan menilai jelek dan negatif. Sanksi sosialnya pun ada seperti masyarakat mencaci, mengejek, menilai rendah dan lain sebagainya. Oleh karena itu, etika itu penting dalam sebuah pekerjaan. Etika itu akan menumbuhkan integritas seseorang. Etika akan menunjang baik buruknya sebuah pekerjaan.

Dari kejadian tersebut, setiap orang harus bekerja dengan baik dan sesuai prosedur yang baik. Kita harus tahu mana hal baik dan buruk. Mempelajari setiap buku, jurnal maupun perundang-undangan untuk mengetahui lebih jauh apa pekerjaan utama kita.

Selanjutnya, berdedikasi pada bangsa dan negara. Mendapatkan sebuah jabatan adalah sesuatu yang berharga. Semua itu diberikan untuk mendedikasikan diri kepada bangsa dan negara. Sebuah jabatan tujuannya adalah memuaskan keinginan rakyat. 

Sama halnya menjadi penyelenggara pemilu adalah memuaskan masyarakat bahwa pesta demokrasi berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pesta demokrasi harus terbebas dari namanya politik uang, kampanye hitam dan kecurangan lainnya. 

Jika itu sudah dilaksanakan maka rakyat akan senang dan menaruh kepercayaan bagi penyelenggara pemilu. Etika yang baik adalah melaksanakan tugas sesuai prosedur dan melaksanakan keinginan masyarakat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline