Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Anak untuk Disayangi, Bukan untuk Disakiti

Diperbarui: 7 Februari 2023   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels 

Seorang anak sudah sepantasnya untuk disayangi dan dilindungi. Hal tersebut karena anak merupakan generasi penerus keluarga, bangsa dan negara. Dan akan menjamin tata pemerintahan berjalan baik sehingga dapat menuju pada kemajuan.

Namun, ada hal yang miris ketika anak harus mendapatkan siksaan, kekerasan maupun penganiayaan dari orangtuanya sendiri. Hal tersebut bukan berita baru tetapi sudah menyebarluas di media dan juga di kehidupan kita.

Sudah sepantasnya kita bisa memahami bersama bahwa anak untuk dikasihi dan dilindungi bukan untuk disakiti. Anak masih sosok yang polos dan perlu diberitahu hal-hal yang baik dan positif sehingga dia bisa menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari sampai dewasa nanti.

Bagi orangtua, harusnya bisa mengerti bahwa anak adalah anugerah terindah dari Tuhan sehingga harus disayang. Apapun yang dialami orangtua dalam kehidupan berkeluarga, sudah selayaknya anak bukan jadi pelampiasan kemarahan tetapi harus dapat menahan amarah demi masa depan anak yang lebih cerah.

Ketika anak disakiti maka akan mengganggu mentalnya sehingga dalam hal belajar dan bermain pun akan mengganggu. Senada dengan itu, anak tidak akan bersemangat dan cenderung menjadi pendiam. Bahkan, akan lebih sering menyendiri sampai akhirnya stress. Jika hal itu terjadi tentu tidak baik buat anak. Karenanya, orangtua jangan abai dengan tumbuh kembang anak. Pertumbuhan anak menjadi prioritas utama.

Mari kita putus kekerasan terhadap anak. Orangtua harus menyadari bahwa anak begitu berharga. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline