Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Sosok Ganjar Laku Dijual dan Representasi Masyarakat Indonesia, Benarkah?

Diperbarui: 25 Mei 2021   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dok Sindonews.com

Begitu hangatnya saat ini pemberitaan mengenai adanya polemik antara Ganjar Pranowo dan PDIP. Hal itu bermula saat Ganjar tidak diundang ke acara Puan Maharani dengan sejumlah pemimpin daerah se-Jawa Tengah yang merupakan kader PDIP.

Banyak masyarakat dan pengamat memberikan pernyataan terkait masalah ini. Ada yang berpendapat apa yang dilakukan Ganjar tidak berlebihan dan kader PDIP Jawa Tengah mengatakan Ganjar kelewatan karena ambisius untuk menjadi calon presiden.

Dari semuanya itu, ada satu pernyataan menarik dari Bambang Istianto, Direktur Eksekutif Center For Public Policy Studies (CPPS) mengatakan memang sosok Ganjar Pranowo laku dijual. Selain berpengalaman di birokrasi, pribadi Ganjar merupakan representasi masyarakat Indonesia yang dikenal cukup santun.

Apakah benar demikian?. Kalau bagi penulis bisa saja benar Ganjar itu sosok yang laku dijual karena elektabilitas beliau tinggi berdasarkan lingkaran survei yang ada di Indonesia. Ganjar selalu diatas mengalahkan beberapa kepala daerah lainnya.

Tentu, partai politik mencari calon pemimpin yang elektabilitas tinggi. Tidak mungkin sembarangan yang dicari karena tujuan dari kontestasi politik adalah untuk menang.

Kinerja Ganjar Pranowo pun cukup baik selama memimpin Jawa Tengah, sebab itu masyarakat senang terhadapnya. Bukan itu saja, sosok Ganjar juga dekat dengan milenial sehingga milenial juga suka.

Hal itu akan sangat membantu Ganjar untuk mencapai keinginan menjadi calon presiden sampai menjadi presiden nantinya. PDIP pun tidak salah jika memilih Ganjar menjadi calon presiden karena dampaknya begitu positif.

Andai PDIP salah memilih calon presiden kedepan maka PDIP tidak akan menempatkan diri lagi sebagai partai pemenang dengan kader mereka menjadi presiden kembali.

Ganjar itu laku dijual dan seandainya beliau diusung partai politik lain, bisa jadi itu menguntungkan partai politik tersebut. Sehingga yang rugi adalah PDIP itu sendiri.

Saran dari penulis, jika Ganjar memiliki salah, baik dari tindakan dan ucapan kepada PDIP maka dapat diberi teguran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline