Larangan mudik dari tanggal 6 Mei sampai 17 Mei 2021 ternyata belum sepenuhnya dipatuhi masyarakat. Buktinya, banyak masyarakat yang mencoba untuk mudik bahkan sampai melawan aturan dan juga petugas atau menerobos penjagaan petugas.
Baru-baru ini ada pengendara yang menabrak petugas ketika sedang melarang untuk mudik, ada juga menyalakan klakson agar diberi ruang untuk mudik. Ada juga yang mencoba mudik dengan menumpang truk barang serta banyak lagi pemberitaan hari ini.
Itu menandakan bahwa mudik begitu dinantikan. Larangan mudik pun dilawan. Petugas yang menjaga agar tidak terjadi mudik juga tidak dipedulikan.
Tentu ini sangat memprihatinkan buat kita. Kalau sampai melawan aturan apalagi melawan petugas yang berjaga di pos-pos penjagaan larangan mudik bukanlah bentuk tindakan dan sikap yang baik.
Sangat disayangkan sekali bila sampai melakukan kekerasan demi kepentingan pribadi semata. Kita pun tidak mau hal-hal seperti ini semakin terlihat karena kita adalah bangsa yang beradab.
Kita ketahui bersama bahwa larangan mudik bukanlah untuk kepentingan pemert semata tetapi kepentingan umum yang lebih besar. Jadi, harusnya kita sepaham dan mengikuti aturan yang ada.
Para petugas yang berjaga kita ketahui pastinya lelah tetapi karena tugas dan tanggung jawab maka harus dilaksanakan. Oleh karena itu, kita pun harus membantu pekerjaan mereka.
Kita berdoa agar tidak ada penyebaran Covid-19 yang makin meluas setelah lebaran selesai. Harapan kita bersama, seluruh masyarakat sehat selalu dan terhindar dari penyakit yang membahayakan tubuh.
Larangan mudik harus kita sikapi dengan baik bahwa itu untuk kepentingan semata. Paling penting tidak ada perlawanan dari masyarakat karena disuruh putar balik atau dilarang mudik. Jangan gunakan emosi semata untuk melawan aturan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H