Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Jozeph Paul Zhang yang Meresahkan Masyarakat Harus Diproses Hukum

Diperbarui: 19 April 2021   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Joseph Paul Zhang screenshot YouTube via detik com

Saat ini kita sedang ramai membahas seorang Jozeph Paul Zhang yang dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama karena menghina agama Islam dan mengaku sebagai Nabi ke-26, diburu keberadaannya. Namun, dikabarkan bahwa Jozeph Paul Zhang bukan lagi berkewarganegaraan Indonesia sehingga saat ini sedang dilakukan pencarian terhadapnya.

Dengan tindakan Jozeph Paul Zhang tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat Indonesia dan hal tersebut tidak bisa dibiarkan. Proses hukum harus terus berjalan dan proses pencarian terhadap Jozeph harus terus berjalan.

Karena video YouTube milik Jozeph Paul Zhang sudah menimbulkan kemarahan publik dan juga menjadi pemberitaan hangat. Bukan itu saja, persatuan dan kesatuan pun semakin goyah karena tindakan-tindakan yang tidak mencontohkan sikap toleransi itu.

Oleh karena itu, kita dukung terus pihak kepolisian untuk terus bergerak mencari keberadaan Jozeph Paul Zhang. Pihak kepolisian Indonesia pun sedang bergerak dan bekerjasama dengan interpol.

Saat ini juga emosi saudara kita beragama Islam sedang memuncak karena video Jozeph Paul Zhang. Tindakannya tidak bisa ditolerir lagi karena mengganggu ketenteraman dan juga kenyamanan kita masyarakat Indonesia.

Harusnya Jozeph tahu bahwa dia bukan lagi masyarakat Indonesia tidak lagi mengusik ketenteraman dan kenyamanan di Indonesia. Tapi sangat disayangkan dia telah melukai semangat persatuan dan kesatuan dan juga semangat berbangsa dan bernegara dan toleransi umat beragama di Indonesia.

Semoga saja secepatnya Jozeph Paul Zhang bisa diproses hukum dan ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kita pun sebagai masyarakat Indonesia bisa memetik kasus ini dan menjadikannya pelajaran berharga untuk tidak ikut dalam tindakan intoleransi.

Sudah saatnya kita untuk saling mengusik agama dan kepercayaan orang lain. Sebaiknya kita berjalan pada kepercayaan dan agama masing-masing tanpa saling membenarkan apalagi menghina agama tersebut.

Kita harus tetap memegang teguh semangat toleransi agar kedamaian semakin tercipta dan keindahan hidup berdampingan semakin terlihat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline