Dalam hubungan berpacaran, sering terjadi namanya putus atau nyambung. Ada alasan karena tidak lagi merasa cocok, ada juga tidak lagi satu pemikiran, ada juga karena pernah berkhianat atau berselingkuh dan ada juga karena hubungan jarak jauh serta lain sebagainya. Itu adalah masalah yang lumrah terjadi dalam kehidupan berpacaran. Namun, ada-ada saja pihak yang berpikir kalau sudah putus, ya sudah, untuk apa dipikirkan lagi karena masih banyak wanita lain di bumi ini.
Ada juga yang susah melupakan pasangan sebelumnya atau sulit move on dan ada juga yang berupaya bagaimana bisa menyambungkan hubungan saat berpacaran.
Perlu diketahui bahwa kalau masih tahap berpacaran, masih layak adanya putus atau nyambung. Akan tetapi, kalau sudah sah dalam hubungan perkawinan, maka tidak diizinkan atau dilarang pasangan putus atau nyambung. Dan, tidak pernah juga penulis melihat adanya dulu pasangan suami-istri, dan beberapa tahun setelah pisah, nyambung kembali.
Begitulah dinamika dalam hubungan berpacaran, ada lika-liku kehidupan yang harus ditempuh dan bisa menghasilkan kebahagiaan. Meski putus atau nyambung sering terjadi, itu tidak masalah karena masih dalam tahapan berpacaran.
Menjadi pertanyaan penting, apakah salah kalau kita sudah putus dan nyambung lagi dengan pasangan kita?. Bagi penulis, tidak salah.
Terkadang, dalam berpacaran ada kesalahan biasa yang masih bisa dimaafkan dan bisa diharapkan hubungan nyambung kembali. Ada juga sebuah hubungan dimana salah satu pasangan melakukan kesalahan fatal yang sulit terampuni.
Namun, harus diingat bahwa ketika mau balikan atau nyambung lagi harus diingat untuk meminta maaf dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tentu dengan begitu pasangan akan memaafkan dan hubungan bisa nyambung kembali.
Jadi, setiap pasangan boleh-boleh saja untuk berharap bisa balikan sama mantannya. Itu sah-sah saja. Jika itu yang terbaik maka lakukan saja. Semoga ketika balikan sebuah pasangan bisa berbuat lebih baik dan bisa mengerti satu dengan lainnya.