Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin menyayangkan langkah Polda Metro Jaya yang memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kemarin. Din menilai langkah kepolisian yang meminta klarifikasi dari Anies terkait kerumunan di pernikahan anak Habib Rizieq bersifat politis.
Benarkah?
Menjadi pertanyaan mendasar adalah benarkah langkah memanggil Anies Baswedan sebagai sesuatu yang politis? Kalau bagi penulis tentu tidak dan atau bagi kita juga sama.
Persoalannya pemanggilan Anies sebagai bentuk klarifikasi maupun memperjelas duduk masalah yang ada. Kalau hanya sekedar klarifikasi tentu tidak masalah. Siapa saja bisa memberikan klarifikasi dan dipanggil oleh pihak kepolisian.
Jadi, tidak tepat pula ada unsur politis didalamnya. Dan, tidak masalah juga setiap orang berkata demikian, cuma masyarakat lainnya diharapkan bisa menyimak secara bijak pemanggilan Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya.
Hal lain yang perlu kita lihat adalah Anies Baswedan sebagai pemimpin di DKI Jakarta tentu harus bertanggungjawab terhadap masalah yang terjadi di daerahnya. Sebab itu, Anies dipanggil pihak kepolisian karena beliau sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kejadian kerumunan acara Habib Rizieq tersebut.
Sebagai pemimpin jiwa lapang dada memang sangat dibutuhkan. Itulah ciri-ciri pemimpin yang akan sukses ke depannya. Semua orang boleh menilai Anies Baswedan bagaimana kinerjanya di Jakarta. Akan tetapi, jiwa kepemimpinan dan bersedia bertanggungjawab atas segala masalah yang terjadi di daerahnya juga penting.
Anies Baswedan dan kepala daerah lainnya adalah perwakilan rakyat dimana dipilih oleh rakyat. Kepala daerah adalah bentuk aspirasi rakyat. Sebab itu, kita dorong terus pemimpin kita untuk maju terus, membuat kebijakan yang tepat dan tegas serta menjamin hak-hak masyarakat terpenuhi.
Seperti itulah yang kita harapkan dari sosok seorang pemimpin. Dalam hal ini juga, tidak masalah kalau kita berbeda pendapat atau pandangan dengan Pemanggilan Anies Baswedan tersebut. Tetapi harus diingat kita harus terus berpikir positif, berpikir baik. Dalam dan mematuhi aturan hukum yang berlaku di negara kita.
Niscaya kita akan bisa hidup rukun, aman, tenteram dan sejahtera. Setiap politisi pun baik didalam pemerintahan (Koalisi) maupun di luar pemerintahan (Oposisi) tetap berpegang teguh untuk menyampaikan pandangan atau pendapat dengan cara santun dan bertanggungjawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H