Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Penangkapan Gus Nur dan Pelajaran buat Kita

Diperbarui: 24 Oktober 2020   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:Gus Nur, Deny Prastyo Utomo/detik.com

Bareskrim Polri menangkap Suri Nur Rahardja alias Gus Nur di Malang. Gus Nur ditangkap atas laporan dari NU karena dianggap telah menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan yang bermuatan SARA dan penghinaan.

Gus Nur ditangkap atas tuduhan menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan. Pernyataan Gus Nur tersebut disebarkan dalam akun YouTube MUNJIAT Channel (detik.com, 24/10).

Dengan kasus ini ada sesuatu hal yang perlu kita petik yakni ujaran kebencian yang makin akut harus segera kita hentikan. Upaya pertama yang dilakukan adalah dari diri kita sendiri. Manusia itulah yang jadi kekuatan utama melawan ujaran kebencian. 

Ketika kita marah maupun benci akibat sesuatu hal, alangkah baiknya tidak melampiaskan dengan kata-kata kasar di ruang publik seperti media sosial. Media sosial itu fungsinya adalah untuk sosialisasi satu orang dengan orang lainnya.

Kita sebagai umat beragama harus bisa menahan ego pribadi dan tidak melampiaskannya dalam bentuk ucapan maupun ketikan di media sosial. Kalau marah kepada orang lain alangkah baiknya bisa ditahan tanpa harus melampiaskannya. Ketika kita melampiaskannya maka hal terburuk adalah pelanggaran hukum akan terjadi sehingga merugikan diri kita sendiri.

Ujaran kebencian itu muncul karena kita kurang menghargai perbedaan pendapat, kurang menghargai harkat manusia lainnya. Kebencian itulah yang nantinya akan menghancurkan kita sebagai sesama bangsa dan negara.

Kebencian itulah yang akan merusak persatuan dan kesatuan kita sehingga kita harus terpecah belah dan negara ini dapat hancur. Oleh sebab itu, dimulai dari diri sendirilah menolak dan melawan ujaran kebencian.

Bagi pihak-pihak yang masih tetap melakukan ujaran kebencian maka sanksinya adalah hukuman pidana ataupun penjara. Jadi, kita harus terima apa yang menjadi kesalahan kita. Tidak ada peringanan akibat ujaran kebencian yang makin akut terjadi.

Semoga saja apa yang dilakukan Gus Nur ini jadi pelajaran berharga buat kita untuk menjadi lebih baik. Hargailah diri sendiri dan orang lain sebagaimana kita menghargai diri sendiri.

Ujaran kebencian bukan budaya kita sebagai sebuah bangsa. Ujaran kebencian adalah lawan kita bersama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline