Foto diatas adalah bukti bahwa massa aksi demo tolak Omnibus Law di kawasan Patung Kuda didominasi anak di bawah umur. Tentu penampakan ini sangat menyedihkan dan sangat memprihatinkan. Entah siapa yang menyuruh anak-anak ini ikut demo dan itu harus diusut tuntas.
Jujur saja, anak di bawah umur ini sebenarnya tidak mengerti apa-apa mengenai demo. Tidak tahu demo itu tujuannya apa. Dan, apa itu demokrasi pasti mereka tidak tahu.
Apalagi mengenai UU Cipta Kerja atau Omnibus Law pasti mereka tidak mengerti juga. Oleh karena itu, pasti ada yang menyuruh mereka untuk melakukan aksi demo tersebut.
Atas kejadian ini pihak kepolisian berwajib untuk mengusut tuntas siapa sebenarnya yang menyuruh anak di bawah umur tersebut mengikuti aksi demonstrasi tersebut. Meski tidak terjadi kericuhan, tetapi harus ada pengusutan secara tuntas agar kejadian itu tidak terjadi terus-menerus.
Kalau anak di bawah umur ikut demo maka itu akan menghancurkan demokrasi kita karena mereka akan gampang dihasut, disuruh dan dipengaruhi melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Ego anak di bawah umur itu masih tinggi dan mudah sekali dipermainkan oleh oknum tertentu untuk menimbulkan keangkaraan sewaktu demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Oleh sebab itu, fakta-fakta ini sangat memperihatinkan dan tentu sangat merugikan kita. Terutama orangtua dari pendemo anak di bawah umur tersebut sangat kasihan ketika kalau anaknya berulah ikut buat kericuhan saat demo.
Ini sangat tidak kita inginkan. Karena itulah, penting sekali penghasut anak di bawah umur ikut demo harus ditindak tegas pula agar tidak jadi preseden buruk kedepan.
Terutama orangtua juga harus melakukan pengawasan intensif terhadap kegiatan anak agar tidak sembarangan ikut dalam demo tapi sebenarnya mereka tidak tahu apa yang ingin disuarakan.
Kejadian itu harus jadi perhatian kita semua demi kebaikan bangsa dan demi kebaikan generasi muda yang sangat penting dijaga akhlak, pendidikan, kesehatan dan masa depannya demi kemajuan bangsa Indonesia kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H