Beberapa waktu lalu tenaga kesehatan di Surabaya, Cholik Anwar, dilumuri kotoran oleh keluarga orang terkonfirmasi Covid-19 yang hendak dijemputnya. Cholik juga mendapat makian dan perlakuan yang tidak pantas. Dikabarkan hal tersebut karena ada isu rumah sakit yang sengaja mengcovidkan pasien meninggal supaya mendapat anggaran Penanganan pemerintah.
Dari sekelumit masalah itu, penting kita perhatikan bahwa mencemooh maupun memaki tenaga medis bukanlah budaya bangsa Indonesia. Semarah apapun kita, harus bisa ditahan dan tidak membuat orang lain menjadi terluka hatinya.
Apalagi seorang tenaga medis yang sudah sangat berjuang dalam merawat pasien positif Covid-19 dan berjuang agar Pandemi Covid-19 segera berakhir. Kalau dicemooh maka akan memukul dan menurunkan mental tenaga medis dalam bekerja. Maka yang rugi adalah kita juga para pasien Covid-19. Siapa lagi yang merawat mereka kalau bukan tenaga medis?.
Karena itulah, bukan budaya bangsa Indonesia mencemooh sesamanya. Kita diajarkan untuk saling menerima perbedaan, menghargai selama kita dan saling bersama membangun negara dan berbicara sopan terhadap siapapun.
Itulah budaya kita bangsa Indonesia. Kalau ada masalah bisa diselesaikan dengan cara baik dan damai bukan dengan otot, menaikkan urat saraf dan mengeluarkan emosi sesaat.
Terkait dengan isu rumah sakit yang didapati oleh keluarga pasien sengaja dicovidkam untuk mendapatkan dana dari pemerintah, cara terbaik adalah lakukan pelaporan kepada pihak rumah sakit bahwasannya ada oknum dokter sengaja mengcovidkan pasien terinfeksi virus Covid-19.
Atau bisa melaporkan kepada pihak kepolisian agar diusut dugaan itu dan ada proses hukum lanjutan. Bukan dengan mencemooh, menghina dan menyerang pribadi seseorang.
Lagipula, kita cek juga keluarga kita apakah benar-benar telah terinfeksi Covid-19 atau tidak. Rumah sakit sudah punya alat deteksi apakah seseorang itu terinfeksi Covid-19. Bisa dengan rapid test, swab test maupun memakai PCR Test.
Dari hasil diagnosis tersebut maka kita bisa melihat jelas apakah benar pasien itu memang terinfeksi Covid-19. Laporkan saja segala kejanggalan yang kita lihat di lapangan ketimbang harus ribut tak jelas sehingga merusak persatuan dan menciptakan kegaduhan saja.
Kedepannya kita bisa lebih bijak lagi dalam berbicara dengan sesama kita demi menjamin budaya yang baik lebih terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H