Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pensiun dini karena kecewa dengan perlakuan Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo. Pria yang telah mengabdi selama 27 tahun itu mengaku tak kuat dengan sebutan binatang dan ucapan tak pantas lainnya.
"Mohon maaf kalau saya agak emosi, mohon maaf kepada istri saya, kita masih bisa makan dengan garam, kenapa kita harus takut? Kata Agus di Mapolda Jatim, Surabaya, dilansir dari Kompas.com, 1/10.
Perlakuan Ahmad Fanani yang dinilai arogan tak cuma kepada dirinya dan kepada anggota lain juga di Polres Blitar.
Atas pengunduran diri tersebut dan pernyataan itu, apakah tidak ada tindak lanjut dari kepolisian itu sendiri kepada Kapolres Blitar tersebut? Apakah tidak ada klarifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut sebenernya apa yang dilakukan Kapolres kepada anggotanya, apakah itu sangat keterlaluan atau biasa-biasa saja?.
Persoalannya, jika sering seorang pimpinan seperti itu, maka para anggota tidak akan nyaman dalam bekerja dan memutuskan untuk mundur. Bagaimanapun namanya bekerja harus dengan nyaman agar pekerjaan dikerjakan dengan baik dan maksimal.
Kasihan sekali AKP Agus Hendro harus mundur dari jabatannya yang sudah termasuk bagus, ditambah lagi beliau adalah kepala rumah tangga yang sangat diharapkan keluarga harus pensiun dini. Oleh karena itu, beliau mengatakan tidak takut meski harus makan pakai garam.
Profesi polisi begitu sangat diminati dan dicintai banyak masyarakat. Untuk masuk kesana pun perlu perjuangan keras. Maka sangat menyesal jika harus pensiun dini hanya karena perlakuan dari Kapolres. Ini bisa jadi pantauan dan perhatian dari Polri kasus tersebut. Jangan biarkan kasus tersebut hilang begitu saja. Harus ada juga introspeksi diri di lembaga kepolisian tersebut kepada seluruh anggotanya.
Apa yang dialami AKP Agus Hendro harus jadi bahan refleksi. Harus ada juga perhatian dari pihak Polri itu. Kita sangat mengharapkan itu agar di internal Polri tidak ada sesuatu masalah yang terjadi dan terpendam. Semoga atas keputusan itu yang terbaik buat AKP Agus Hendro dan bisa jadi pembenahan di tubuh Polri untuk melatih terus dan membimbing setiap anggota untuk terus bersatu padu, saling mengasihi sesama anggota Polri dan kerja keras dalam profesi dan mengayomi rakyat. Kejadian ini kita harapkan jadi perhatian berharga juga demi kebaikan Polri itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H