Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Duka atas Meninggalnya Sekda DKI dan Pelajaran Buat Kita

Diperbarui: 16 September 2020   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Media Indonesia/Insi Nantika Jelita

Kita turut berdukacita atas meninggalnya Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah. Kita tahu bagaimana perjuangan beliau dalam menangani Pandemi Covid-19 di Jakarta.

Dikabarkan Saefullah tutup usia pada Rabu, 16/9 pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible  dengan ARDS bagi pasien terkonfirmasi Covid-19.

Atas meninggalnya almarhum Saefullah memberikan pelajaran buat kita bahwa Covid-19 bukanlah penyakit biasa tapi luar biasa.

Covid-19 tidak bisa dianggap enteng oleh siapapun karena dapat berakibat fatal pada diri kita. Sebab itu, miris sebenarnya melihat masih ditemukan masyarakat yang ngeyel, terlalu anggap biasa penyakit ini.

Mereka terlalu berani tidak pakai masker, tidak jaga jarak dan mencuci tangan. Ada pula yang tidak percaya dengan Covid-19 tersebut.

Bahkan, sudah banyak teguran diberikan bagi mereka yang tidak pakai masker di jalan, pasar maupun di tempat umum, tapi ada saja yang masih berani melawan petugas bahkan sampai menyerang.

Orang tersebut tidak sadar bahwa teguran adalah sebuah kebaikan bagi masyarakat. Teguran bukan untuk merendahkan apalagi mengajak konflik. Tapi apa daya, teguran dianggap biasa saja.

Belum lagi, ada pula petugas yang memberikan sanksi bagi masyarakat ngeyel membayar denda berupa sejumlah uang bagi masyarakat ngeyel tersebut tapi masih saja ditemukan masyarakat tidak pakai masker hingga angka terinfeksi virus Covid-19 makin meningkat.

Beragam sanksi sudah diberlakukan dan diterapkan tapi belum juga efektif. Ego masih lebih tinggi daripada akal sehat demi melawan Pandemi Covid-19.

Sudah banyak yang meninggal dunia akibat Covid-19, ada tenaga medis, masyarakat dan pejabat daerah tapi sepertinya contoh itu belum juga memberikan efek jera dan pelajaran berharga.

Entah apa yang harus dilakukan lagi. Masyarakat kita menang susah untuk dinasehati atau dibilangin. Tidak mungkin juga pemerintah menerapkan PSBB secara penuh atau ketat secara terus menerus karena itu akan membuat ekonomi makin terpuruk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline