Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP pada pemilu 2014 dan 2019 adalah partai pemenang pemilu dimana Presiden Jokowi yang mereka usung menang dan di pemilihan legislatif pun mereka menang.
Tentu itu kesuksesan yang luar biasa, yakni dua kali berturut-turut. Belum ada partai lain selama era reformasi yang seperti PDIP yang menang pemilihan legislatif dua kali berturut-turut dan Presiden yang mereka usung juga menang.
Politisi PDIP Maruarar Sirait menjelaskan PDIP menang pada tahun 1999, 2014 dan pada pileg 2019. Sementara pada tahun 2004 dimenangkan oleh partai Golkar dan pada tahun 2009 dimenangkan oleh partai Demokrat.
Lanjutnya, era reformasi tidak ada partai menang pileg dan pilpres secara langsung dua kali berturut-turut juga selain PDIP dilansir dari Tribunnews.com, 30/8.
Demokrat misalnya, meski pak SBY dua kali berturut-turut menang pemilu, tapi tahun 2004 mereka tidak memenangkan pileg, cuma tahun 2009 saja Demokrat menang pileg dan pilpres sekaligus.
Jadi, Maruarar menjawab rahasia tingginya elektabilitas PDIP adalah Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo.
"Jadi rahasia tingginya elektabilitas PDI Perjuangan itu adalah Ibu Mega dan Pak Jokowi. Ke dalam Bu Mega menjadi faktor soliditas. Sementara keluar, Jokowi menjadi magnet elektoral," demikian Maruarar (Tribunnews, 30/8).
Apa yang dikatakan Maruarar itu bisa kita katakan benar bahwa faktor keduanya adalah kunci kesuksesan PDIP tahun ini. Kita tahu bagaimana magnet Pak Jokowi yang bisa menarik hati rakyat.
Sebelum menjadi Presiden, Jokowi sudah sangat dibanggakan dan dibicarakan banyak orang dan media karena kepemimpinan di Solo. Bahkan saat mencalonkan diri di pilkada DKI Jakarta, seorang Jokowi bisa menang kalau tidak salah satu putaran saja.
Sampai dicalonkan menjadi calon Presiden nama Jokowi juga masih jadi perbincangan publik karena sosoknya yang dinilai bisa bawa perubahan.
Seorang Megawati Soekarnoputri pun punya peran bagaimana memilih seorang Jokowi sebagai calon Presiden dari PDIP. Itu adalah kecerdikan dan kecerdasan PDIP melihat sosok potensial yang bisa didorong kedepan menjadi seorang pemimpin.