Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Mengapa Harus Kecewa Bila Tidak Terpilih Jadi Komisaris BUMN?

Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Sindonews.com/Rico Afrido Simanjuntak

Pada waktu yang lalu banyak pemberitaan mengenai kontra soal pemilihan komisaris dan direksi di BUMN maupun di anak BUMN. Politisi PDIP Adian Napitupulu mengkritik keputusan Menteri BUMN Erick Thohir soal pemilihan Komisaris dan Direksi di BUMN.

Kali ini berbeda, Relawan Bersatu Jaga Jokowi (RBJJ) merasa terbuang alias ditinggalkan induknya saat ini. Koordinator RBJJ, Aidil Fitri mengungkapkan ada sekitar 42 orang relawan Jokowi yang tersingkir dari jabatan komisaris di BUMN.

"Ada 42 relawan dipecat dari posisi komisaris di BUMN termasuk anak dan cucu BUMN. Saya sendiri enggak respect pada membuang relawan kan. Bagaimanapun kawan-kawan itu kan berjuang juga gitu lho, ujar Aidil Fitri dilansir dari Sindonews.com, 11/8.

Jika relawan tersebut tidak diterima atau terpilih jadi komisaris BUMN, jadi mengapa harus kecewa?. Persoalannya pemilihan komisaris BUMN kan ada pada Menteri BUMN Erick Thohir.

Tentu ada pertimbangan-pertimbangan yang matang sudah dipikirkan oleh Menteri BUMN bagaimana agar komisaris maupun Direksi BUMN itu dihuni oleh orang-orang yang berkompeten dan berintegritas.

Seorang Menteri pasti ingin anak usaha negara yang dipimpinnya bisa berjalan dan membawa pengaruh dan perubahan bagi seluruh bangsa dan negara Indonesia.

Tak perlu harus bersedih karena tidak terpilih. Jadikan itu bahan evaluasi, refleksi atau pengalaman berharga kedepannya agar jadi lebih baik.

Pemberian jabatan komisaris maupun Direksi itu sudah jadi tanggungjawab Menteri BUMN Erick Thohir. Karena itu, kasih kebebasan buat memilih anggota-anggotanya di BUMN.

Kita hanya bisa mendukung. Yang tak terpilih itu bukan ditinggalkan oleh induknya. Untuk apa terlalu berharap jauh untuk jadi komisaris BUMN. Bukankah kalau kita terpilih adalah amanah rakyat. Jadi, anggap saja ketidakterpilihan itu sebagai bentuk belum diberi kepercayaan.

Jangan haus dengan jabatan atau kekuasaan any sifatnya sementara. Jangan berharap ada balas jasa dari pemerintah karena sudah dipilih.

Berjalanlah apa adanya dan kemana kaki melangkah. Komisaris BUMN maupun Direksi bukanlah segala-galanya. Itu bukan jabatan yang diraih dengan minta-minta, balas jasa atau titipan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline