Pembubaran lembaga negara yang dilakukan Presiden Jokowi mendapat tanggapan dari banyak pihak termasuk para politisi.
Kemarin Mardani Ali Sera menyebutkan bahwa Presiden Jokowi hanya membubarkan lembaga negara receh. Kali ini politisi partai Demokrat menyorot pembubaran lembaga negara seperti Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bentuk tidak konsistennya Jokowi.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP partai Demokrat Irwan mengatakan,"Tidak tepat pembubaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kalau Jokowi konsisten, sama pendapatnya bahwa Pandemi ini berakhir September, seharusnya setelah itu dibubarkan," kata Irwan kepada CNN Indonesia, 21/7/2020.
Dengan pernyataan itu, apakah benar Jokowi tidak konsisten?. Sepertinya Jokowi sangat konsisten. Konsistennya dilihat dari peran beliau yang masih ikut serta dan memikirkan bagaimana Pandemi ini dapat berakhir secepatnya.
Pembubaran Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bukan berarti tidak konsisten karena diganti Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19. Cuma diganti nama dan peran juga sama mengedukasi dan memberi kabar kinerja data penyebaran setiap harinya.
Jadi, salah dugaan dan pernyataan Irwan tersebut. Gugus tugas dan Satgas perannya sama, ditambah ada lagi sektor perekonomian yang akan dibenahi.
Jadi kesehatan dan pertumbuhan ekonomi sama-sama diperhatikan. Sebab itu, dipilihnya Ketua Komitenya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Pelaksana Satgas adalah Erick Thohir.
Tidak benar kalau Presiden Jokowi dikatakan tidak konsisten. Beliau sangat konsisten sebenarnya. Jadi, tak perlu dikritisi sebenarnya perubahan Gugus Tugas menjadi Satgas.
Yang perlu dikritisi itu adalah masyarakat yang ngeyel dan susah sekali dibilangin. Diajak pakai masker, tapi tak pakai masker. Diajak agar tidak bersalaman dan menjaga jarak tapi masih tetap nongkrong dan bercengkrama dengan teman, sahabat atau sesamanya.
Itu yang membuat kita masih terus berhadapan dengan penyebaran Covid-19 ini. Seharusnya Irwan dari partai Demokrat mengkritisi masyarakat yang ngeyel bukan pemerintah tidak konsisten. Pembubaran lembaga negara seperti Gugus Tugas bukan berarti pemerintah menyerah dan membiarkan rakyat sakit dan menderita.
Akan tetapi, diganti nama saja dengan tugas sama ditambah perhatian pada pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara. Semoga kita bisa paham dan mengikuti sistem kerja dan gagasan pemerintah. Kalau itu baik, kenapa kita harus melawan.