Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Pintu Maaf Terbuka Lebar Bagi Pelaku Pembakar Bendera PDIP

Diperbarui: 28 Juni 2020   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Andika Wahyu/ CNN Indonesia

Hangat diperbincangkan di ruang publik baik di media massa, online maupun televisi mengenai pembakaran bendera PDIP saat demonstrasi menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) waktu lalu di gedung DPR.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun angkat bicara agar kader rapatkan barisan dan tempuh hukum. Kader PDIP juga menyambut kejadian itu dengan berdemonstrasi pula agar pelaku pembakar bendera PDIP diungkap sesuai aturan yang berlaku.

Namun demikian, PDIP juga membuka juga pintu maaf bagi pelakunya. Ketua DPP PDIP yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan:

"Sebagai bangsa yang menganut paham kekeluargaan kami akan membuka pintu maaf apabila oknum-oknum yang telah membakar bendera partai kami dan memfitnah Ketua Umum PDIP Perjuangan punya niat baik untuk mengakui kekeliruannya dan kesalahannya dilansir dari CNN Indonesia.com, 27/6/2020.

Atas pernyataan tersebut, dapat menjadi langkah yang baik kedepannya agar polemik ini tidak berlanjut ke proses hukum. Lebih baik damai daripada ribut-ribut gak jelas.

Oleh karena itu, sebaiknya pelaku mau melapangkan dada untuk meminta maaf kepada seluruh kader PDIP yang hatinya sudah terluka akibat tindakan yang tak pantas kemarin.

Pelaku kalau bisa datang ke DPP dengan cara yang baik dan mengungkapkan apa yang mereka lakukan sehingga bendera PDIP jadi korban kemarahan mereka.

Diantara kita harus ada saling menjaga perasaan satu dengan lainnya. Jangan pernah ada niatan melukai siapapun karena itu akan berbahaya bagi kita.

Apalagi bagi persatuan dan kesatuan kita yang bisa terancam oleh kejadian tersebut. Kemarin, ada demo dari PA 212, FPI dan ormas lainnya.

Setelahnya ada demo dari kader PDIP di berbagai daerah. Itu menandakan ada pertentangan yang dapat merusak tatanan hidup berbangsa dan bernegara kita.

Kejadian yang lebih parah harus dihindari dengan adanya lapang dada dari pelaku pembakaran. Datanglah dengan cara baik-baik maka semua akan selesai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline