Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Zaman Sekarang untuk Apa Sih Percaya Dukun?

Diperbarui: 27 Juni 2020   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Polresta Depok via detik.com

Beredar kabar mengejutkan ketika aksi perdukunan cabul menelan beberapa korban. 

Empat perempuan, salah satunya penyanyi dangdut menjadi korban dukun cabul AS (49) di Depok. Para korban datang dengan permintaan beragam, diantaranya untuk menyucikan diri hingga penglaris.

Kapolresta Depok Kombes Azis Andriansyah mengungkap motif pencabulan yang dilakukan pelaku adalah ritual mandi air kembang rupa-rupa dilansir dari detik.com (25/6/2020).

Dengan kejadian itu pula oknum dukun telah ditangkap atau diamankan dan akan diproses hukum yang berlaku.

Untuk apa sih percaya dukun?

Menjadi pertanyaan adalah untuk apa sih percaya dukun?. Agak aneh memang zaman modern masih percaya praktik perdukunan. Padahal, kalau mau sehat ya datang ke rumah sakit agar diobati dan dibantu dengan doa tulus kepada Tuhan karena Tuhanlah yang mampu menyembuhkan segala penyakit manusia.

Tuhan punya kuasa menciptakan, menyembuhkan dan mengabulkan cita-cita kita dibantu dengan kerja dan usaha. Jadi, kenapa ya harus ke dukun?.

Untuk sebagai penglaris juga, untuk apa harus ke dukun?. Mau dagangan laris, ya beri pelayanan terbaik, produk terbaik dan bermutu serta keunikan tersendiri agar konsumen melihatnya sangat suka sehingga makin laris.

Penulis selalu diingatkan orangtua bahwa praktik perdukunan sudah tak berlaku saat ini. Percayalah kepada Tuhan Sang Pencipta dan Pengasih. 

Kalau dulu, memang praktik perdukunan sangat diminati karena minimnya juga rumah sakit dan tempat pengobatan. Dan, cara berpikir pun berbeda yang dulu dan sekarang.

Kalau sekarang, untuk apa praktik perdukunan?. Zaman sudah canggih. Kalau mau sukses ya bekerja keras, berdoa, inovatif dan kreatif. Kalau tidak begitu, akan makin ketinggalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline