Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Orangtua Tak Perlu Membanding-bandingkan Anak dengan Anak Lainnya

Diperbarui: 26 Juni 2020   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay

Anak-anak merupakan generasi muda masa depan bangsa dan negara yang memiliki kecerdasan dan keunikan masing-masing. Tidak semua anak itu sama. Tuhan sebagai pencipta manusia tentu menciptakan karakter, watak dan kecerdasan serta keunikan berbeda-beda.

Karena itulah, orangtua sebagai orang terdekat anak dan pembimbing terbaik anak harus pintar mencari dan mendorong bakat anak tanpa harus membandingkannya dengan anak lainnya.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi mengatakan semua anak itu pada dasarnya cerdas, unik dan autentik dan tak terbandingkan.

"Jadi intinya adalah mari kita belajar menghargai kecerdasan putra-putri kita yang berbeda-beda dilansir dari Republika.co.id (24/6/2020).

Atas dasar itu, orangtua harus paham dengan kesukaan anak dan bakat anak. Orangtua harus mengapresiasi apa yang dilakukan anak jika itu dalam hal-hal yang baik.

Pada kenyataan saat ini, sering kita jumpai orangtua membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain.

Hal itu juga pernah penulis rasakan. Kata-katanya begini, "anak si itu bisa berhasil, kenapa kau tidak sama seperti dia?". "Anak tetangga itu pintar bisa lulus perguruan tinggi negeri, kenapa kamu tidak?"

Masih banyak lagi contoh lainnya yang bisa kita lihat dan alami. Itu realitas yang terjadi dalam kehidupan kita.

Padahal, anak punya bakat dan kreativitas sendiri. Anak berbeda kecerdasannya dengan anak lainnya. Ada anak yang pandai melukis, bernyanyi, menulis dan ada anak yang pandai belajar dalam hal teori pelajaran dan lainnya. 

Perbedaan itu jangan jadikan orangtua membanding-bandingkan anak dengan anak lainnya. Hal itu akan membuat anak rendah diri, tidak percaya diri dan putus asa seperti kata Kak Seto.

Sebab itulah, setiap orangtua harus bisa percaya terhadap keinginan anak. Jangan berharap anak sukses dan kaya seperti anak tetangga sehingga memaksakan kehendak agar seperti orang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline