Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

DPR yang Terhormat, Dengarkan Keluh Kesah Pak Muhadjir Effendy

Diperbarui: 13 Juni 2020   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Media Indonesia/Ramdani

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tidak dapat menyembunyikan kekesalannya saat menghadiri rapat dengan Komisi IX DPR di Gedung Parlemen.

Dilansir dari mediaindonesia.com, 13/6/2020"Bapak bisa kritik saya disini sekarang saya mengkritik. Saya minta kalau habis menanyakan sesuatu jangan langsung pergi. Kita saling menghormati bisa tidak? Jika kita benar-benar bicara yang baik, kalau habis ngomong panjang jangan pergi. Atau tidak ada (di ruangan) tapi katanya dengar tadi. Loh kok kayak malaikat saja, tandas Muhadjir dalam video di akun YouTube AKD DPR RI.

Kekesalan dari Pak Muhadjir tersebut patut jadi perhatian para anggota DPR yang terhormat agar tidak mengulangi lagi.

Mengapa bisa begitu?

DPR yang terhormat, mengapa bisa begitu? Bukankah apa yang dikatakan Pak Muhadjir bentuk "ketidakhormatan" kepada beliau selaku menteri.

Bagaimana perasaan kita bila tidak didengar ketika ingin berbicara, apa rasanya? Sakitnya tuh di sini.

Penulis pribadi bisa merasakan maksud dari Muhadjir Effendy tersebut. Ketika beliau dikritik, harusnya tanggapannya didengar bukan diabaikan seperti itu.

Kembalikan kepada diri kita sendiri, bagaimana kalau digituin sama orang lain. Anggota dewan terhormat kiranya bisa mendengar keluh kesah beliau.

Mengapa bisa tidak menghargai seperti itu? Andai Pak Muhadjir tidak datang waktu diundang, bagaimana perasaan bapak semuanya?

Pasti akan marah, mengkritik keras dan mengatakan beliau tidak peduli kepada rakyat? Padahal beliau Pak Muhadjir, sudah rela datang menghadiri undangan para anggota Dewan (DPR).

Tetapi, dengan kejadian ini rakyat akan melihat mengapa demikian dilakukan kepada Pak Muhadjir? Bukankah DPR, Menteri, Presiden dan pejabat negara dan daerah bentuk uluran tangan rakyat dalam memenuhi ekspektasi rakyat dalam proses pembangunan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline