Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Jangan Karena Stress, Anak Jadi Korban Kekerasan

Diperbarui: 9 Juni 2020   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Ilustrasi kekerasan anak (pkbijanteng.or.id) dilansir dari ANTARA

Masa Pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada mental masyarakat. Banyak masyarakat merasakan stress, gelisah dan tak bebas beraktivitas seperti biasa, sehingga dapat menimbulkan emosi makin meningkat. Apalagi penghasilan juga tidak ada akibat gerak gerik dibatasi.

Dengan emosi karena stress akibat kelamaan di rumah, penghasilan tak ada, maka itulah yang membuat kekerasan dalam rumah tangga semakin meningkat.

Apalagi kekerasan kepada anak, sungguh itu sangat berbahaya. Anak akan merasakan terauma, ketakutan dan down mentalnya karena orangtua kasar kepadanya.

Dampaknya tentu sangat buruk bagi anak. Bisa jadi anak malas makan, malas sekolah dan beraktivitas. Itu akan berpengaruh pada masa depannya kelak.

Pengendalian diri

Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi mengatakan kekerasan terhadap anak dapat terjadi tergantung dari pengendalian diri orang tua dalam mengatur emosi. Tekanan atau stres saat Pandemi pun bukan menjadi alasan bisa melakukan kekerasan secara verbal atau fisik pada anak.

Selanjutnya, orangtua merupakan pelindung anak jadi sudah semestinya orangtua menjaga anak dari kekerasan termasuk kekerasan dari orangtua itu sendiri.

Orangtua, baik dia sedang stress, gelisah dan apapun masalahnya memang harus bisa mengendalikan dirinya untuk tidak melukai istri, apalagi anaknya.

Harus bisa mengendalikan diri, menahan emosi dan bisa memikirkan seorang anak bukan untuk disiksa tapi untuk disayang dan dididik sebaik mungkin.

Bukankah, tujuan dari membentuk sebuah keluarga adalah untuk memiliki anak?. Jadi, mengapa anak harus disiksa karena stress akibat Pandemi?.

Nah, ini jadi refleksi untuk semua orangtua agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Anak itu tidak tahu apa-apa tentang masalah yang dialami orangtua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline