Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Pelajaran Berharga dari Penjual Jalangkote yang Di-Bully

Diperbarui: 20 Mei 2020   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ilustrasi bully, SHUTTERSTOCK dilansir Kompas.com

Kasus bullying atau perundungan masih terjadi dalam kehidupan kita. Waktu lalu Youtuber Ferdian Paleka dibully di sel tahanan. Kali ini, lebih miris ketika seorang anak penjual Jalangkote di sebuah daerah di Makassar dibully oleh sejumlah pemuda.

RL (12) warga Jalan Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala yang kesehariannya menjajakan jajanan jalangkote sering mendapatkan perundungan dari kelompok pemuda dan anak di jalanan.

Dilansir dari Kompas.com, 18/5/2020, Paur Humas Polres Pangkep, Aiptu Agus Salim mengungkapkan,"Kasihan, sering di-bully oleh kelompok pemuda maupun anak-anak saat dia keliling berjualan jalangkote. Mungkin karena tubuhnya yang gemuk sehingga mendapat perlakuan itu. Tapi kali ini sungguh kelewatan kelompok pemuda Firdaus yang kini sudah diamankan polisi".

Kejadian itu sangat menusuk nilai-nilai persaudaraan dan kemanusiaan kita. Pasalnya, seorang anak yang tidak mengenal gengsi berjualan jalangkote diperlakukan seperti itu.

Ini sebuah kenyataan dimana peradaban kita, sosial budaya masyarakat makin terkikis habis seiring waktu dan zaman. Ini sangat menyakitkan.

Pelajaran berharga

Apa yang dilakukan seorang anak penjual jalangkote tersebut menyiratkan sebuah pelajaran berharga buat kita bangsa Indonesia. Bahwa anak tersebut menunjukkan buat kita agar tidak pernah gengsi dalam melakukan sebuah pekerjaan yang halal.

Jangan pernah lelah untuk mendapatkan sejumlah uang dari hasil kerja keras. Dan mengajarkan buat anak-anak lainnya untuk tidak manja dan mengharapkan orangtua saja. Apalagi, kalau orangtua dalam kalangan tidak mampu. Kita bisa membantu mereka seperti yang dilakukan si anak penjual jalangkote itu.

Nilai-nilai kehidupan dan kerja keras sudah ditunjukkan oleh si anak sehingga semakin membuka mata kita untuk mengikuti jejaknya dan sumber inspirasi buat anak lainnya.

Buat para pem-bully tersebut pun harusnya malu terhadap dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa. Tidak menunjukkan dirinya bisa bermanfaat buat keluarga dan orang lain.

Para pemuda yang mem-bully tersebut butuh semakin diedukasi, diajari dan dididik secara tegas baik dalam keluarga maupun ditempatkan di sebuah panti pembinaan maupun pembinaan moral dan budaya sebagai bentuk hukuman buat mereka yang mem-bully penjual jalangkote.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline