Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Kalau Tahu Gengsi, Maka Jangan Melanggar!

Diperbarui: 19 Mei 2020   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

Banyak masyarakat Indonesia yang gengsinya tinggi. Misalnya, minder memakai baju, sepatu dan aksesoris murah. Minder memakai sepeda motor bekas maupun tak sesuai selera dan tuntutan zaman. Hal itu nyata dalam kehidupan kita.

Kali ini yang menarik adalah ketika sanksi sosial terhadap pelanggar Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB diberi sanksi menyapu jalan menggunakan rompi.

Dilansir dari CNN Indonesia.com, 18/5/2020, Dita salah satu Pelanggar PSBB mengaku malu harus menyapu terminal dengan disaksikan banyak orang. Alhasil, dia pun memilih membayar denda saja.

"Iya (malu). Abis ditonton masyarakat yang lain juga," katanya seraya membayar denda Rp. 100.000 kepada petugas Satpol PP.

Dikatakan Kasatpol PP Pasar Rebo Muhamad Syarif  di Jakarta, "Kalau dalam beberapa hari terakhir ini pelanggar menurun drastis, tapi masih ada saja melanggar.

Gengsi

Dari uraian itu,dapat disimpulkan para pelanggar gengsi diberikan sanksi sosial. Kalau begitu, jangan melanggar dong. Patuhi PSBB dan protokol kesehatan pemerintah sebaik mungkin.

Tahu gengsi dan malu, maunya tidak melanggar. Tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Semua itu untuk kita bersama dan keluarga kita. Banyak sekarang masyarakat yang ngeyel. Nah, yang ngeyel ini harusnya diberi sanksi sosial.

Sepertinya sanksi sosial berupa menyapu jalan disaksikan banyak orang bisa beri efek jera pada masyarakat, sehingga tingkat pelanggaran PSBB menurun.

Penulis rasa, alangkah baiknya tegas menerapkan sanksi sosial itu agar si pelanggar tahu akan kesalahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline