Partai Demokrat akhir-akhir ini semakin gencar saja mengkritik pemerintah. Beberapa waktu lalu tentang pernyataan AHY, disusul pidato anaknya mengenai usulan penerapan LockDown oleh pemerintah.
Setelah itu, mengkritik tentang kenaikan BPJS Kesehatan dan sekarang mengkritik mengenai konser BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), MPR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilakukan untuk penggalangan dana di masa Pandemi Covid-19 ini pada Minggu 17/5.
Sebenarnya, masih banyak lagi kritikan dari Demokrat kepada pemerintah. Untuk kali ini, kita menyorot kritik partai Demokrat yang begitu tajam dan kesannya menyebalkan juga.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mengkritik penggalangan dana dengan mengatakan melalui pesan singkat,"Konser digelar BPIP itu sebagai pengalihan isu dari kegagalan pemerintah tangani Covid-19,".
Anggota Komisi V DPR RI itu menilai penyelenggaraan konser amal merupakan langkah yang tidak tepat di tengah carut marut kondisi ekonomi masyarakat.
Untuk masyarakat terdampak
Penulis ingin mengatakan bahwa tidak seharusnya politisi partai Demokrat mengatakan seperti itu. Sangat menyakitkan sekali.
Kebetulan penulis menonton acara meski tidak seluruhnya, tapi melihat tidak ada juga kerumunan. Tetap melakukan social distancing juga kok, tapi diksi politisi Demokrat yang satu ini menyakitkan.
Penggalangan dana itu untuk masyarakat terdampak, bukan untuk pemerintah. Bukankah sudah banyak para artis melakukan konser amal seperti itu?. Para artis yang paling rajin menyelenggarakan konser itu, tapi baik-baik saja, tetap saja melakukan social distancing dan tidak ada penonton juga.
Karena itu, Demokrat sebagai oposisi pemerintah tidak masalah mengkritik, tetapi memang kritikan itu keterlaluan. Diksinya mengatakan pengalihan isu. Isu apa?. Mengatakan lagi pemerintah gagal dalam mengatasi Pandemi Covid-19.
Jujur sajalah kita bahwa pemerintah bukan gagal dalam menangani Pandemi ini, cuma ada sedikit kekurangan terutama dalam penyalurqn bansos.