Begitu memprihatinkan ketika anak-anak kita sejak dini sudah terpapar tindak kejahatan, baik itu terorisme, narkoba dan lainnya.
Kalau sejak dini anak sudah terpapar tindak kejahatan, maka bagaimana lagi generasi penerus bangsa kedepannya?. Bisa jadi kita akan sulit berkembang pesat, apalagi untuk mengalami kemajuan.
Dilansir dari Kompas.com, 13/5/2020, Polisi mengungkap peredaran narkotika jenis ganja melalui media sosial Facebook yang dikendalikan anak Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Adapun dua orang pelaku berhasil diamankan dalam kasus ini, yakni ND (14) pelajar kelas 2 SMP warga Kecamatan Parongonpong Kabupaten Bandung Barat, dan WL (19) seorang tunakarya.
"Modus operandi dari kasus tersebut, yaitu pelaku mengedarkan secara online lewat media sosial Facebook dan melakukan pengiriman barang melalui jasa ekspedisi JNT," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga melalui keterangan (13/5/2020).
Memprihatinkan
Betapa tidak memprihatinkan ketika seorang anak SMP saja sudah bisa mengendalikan ganja melalui Facebook.
Pertanyaannya adalah mengapa bisa demikian?. Belajar dari manakah anak tersebut?. Padahal kita tahu bersama namanya seorang anak apalagi masih duduk di bangku SMP, tingkat pengetahuan dan wawasannya masih sangat pendek. Anak SMP pekerjaannya hanya belajar dan bermain bukan melakukan kejahatan.
Sebab itu, penulis mencermati bahwa kejadian itu dipicu oleh masalah lingkungan sekitar dan pengawasan orangtualah yang membuat anak SMP tersebut tahu mengendalikan ganja.
Pasti, ada pihak-pihak di sekitar lingkungan si anak yang mengajarinya tahap-tahap mengedarkan dan mengendalikan ganja serapi itu.
Hasilnya, si anak menjadi tahu dan melakukan pekerjaan tak terpuji itu dan pasti diiming-imingi uang untuk jajan. Sangat memprihatinkan sekali memang. Tak terbayangkan anak SMP sudah mengenal dan pintar mengedarkan, menjual dan mengendalikan ganja secara sistematis.