Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Kacaunya Pendataan Bansos, Wakil Ketua DPRD Trenggalek Masuk Data Penerima BLT

Diperbarui: 12 Mei 2020   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi, Adhar Muttaqien/detik.com

Entah apa yang merasukimu, hingga kau tega mengkhianati ku yang tulus mencintaimu. Hehe. Maaf sekedar bergurau dengan sepatah lirik dari penyanyi Ilir7, berjudulnya "Salah apa aku".

Sepatah lirik itu untuk menerangkan bagaimana kondisi negara dan berbagai daerah yang pendataan bansosnya sangat bermasalah. Masih saja ditemukan, pihak-pihak yang tidak berhak, ternyata mendapat bansos.

Kesalahan demi kesalahan dalam pendataan bansos masih terjadi, sepertinya tidak ada perbaikan dari waktu ke waktu atau evaluasi. Karena itu, penulis menyanyikan, entah apa yang merasukimu. Maksudnya, sulit melakukan perubahan dalam sistem pendataan yang berhak mendapat bansos. Apakah ada yang merasukimu, sehingga sulit mendata penerima bansos?. Itu maksud penulis.

Sudah banyak yang menjadi contoh, seperti kemarin berita anak DPRD terdaftar sebagai penerima bansos. Kali ini Wakil DPRD Trenggalek yang terdaftar sebagai penerima bansos.

Dilansir dari detik.com, 11/5/2020, nama wakil Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi masuk dalam data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial senilai Rp. 600 ribu/bulan.

Kepala Desa Karangan Tri Rohadi, "Saya tahu itu tadi malam, saya coba teliti ternyata ada nama Doding, dia tercatat sebagai warga RT 1 RW 1  Desa Karangan".

Kacau gak pendataan penerima bansos itu? Oh, sungguh sangat kacau. Aneh bin ajaib juga. Betapa semrawutnya data itu. Alhasil, rakyat bisa kecewa. Apalagi di masa sulit ini, kekecewaan semakin bertambah ketika bansos tidak tepat sasaran.

Penulis melihat begitu teledornya sistem pendataan di pemerintah pusat dan daerah. Selalu saja ditemukan data-data bermasalah, padahal sudah banyak contoh bansos tidak tepat sasaran.

Dikembalikan ke yang berhak

Beberapa orang yang ternyata mampu, mendapat bansos mengembalikan bantuan itu kepada yang berhak mendapatkan. Itu sesuatu yang bagus. Doding pun meminta namanya dihapus dari daftar penerima bansos itu.

Memang seharusnya begitu agar tidak ada kekecewaan rakyat. Bagi yang mengembalikan bansos ke yang berhak patut diapresiasi sebagai wujud solidaritas kepada sesama yang membutuhkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline