Laporan Polisi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sudah sampai pemeriksaan saksi Said Didu sebagai terlapor.
Sudah dipanggil satu kali oleh pihak kepolisian Pak Said Didu tidak datang, bahkan beliau meminta diperiksa di rumah saja.
Hal itu dilansir dari CNN Indonesia.com, 11/5/2020, kuasa hukum Said Didu Letkol CPM (Purn) Helvis, "Kami mengajukan permohonan supaya pemeriksaan (dilakukan) di kediaman beliau (Said)".
Disampaikan Helvis, alasan permohonan itu diajukan salah satunya berkaitan dengan Pandemi virus Corona yang sedang terjadi dan terkait dengan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kurang etis
Yang penulis tahu dan mungkin kita juga bahwa pemeriksaan oleh polisi baik sebagai saksi maupun tersangka belum pernah terlihat di rumah. Ya, mungkin penulis tidak tahu atau silap, tetapi selama mengikuti perkembangan berita di televisi maupun selama belajar ilmu hukum penulis belum pernah mengetahui ada pemeriksaan saksi atau tersangka di rumah.
Biasanya, kalau saksi dan tersangka sakit di rumah sakit saja, ditunggu supaya sehat dulu bukan diperiksa di rumah sakit.
Karena itu, kurang etis pula kalau Pak Said Didu diperiksa di rumah. Emangnya, pemeriksaan ini tidak serius apa?. Pemeriksaan atas dirinya akan lebih baik jika di kantor polisi. Pihak kepolisian pun harus tetap menjaga kode etik mereka dan tugas serta tanggungjawab sebagai penegak hukum, pengayom dan penjaga keamanan dan kenyamanan.
Lagipula, kalau di kantor polisi emangnya tidak bisa selama Pandemi Covid-19 ini?. Sepertinya tidak ada masalah, karena pihak kepolisian pasti mempertimbangkan dan menjunjung tinggi protokol kesehatan dalam setiap pekerjaan dan pemeriksaan.
Tak tahu juga sih, apakah ini hanya alasan atau apa, yang pasti selama ini penulis tahu belum pernah pemeriksaan di rumah. Atau, maksud Pak Said Didu memakai sistem virtual atau memakai video zoom?. Beliaulah yang menjawabnya.
Kooperatif