Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Abah Tono Berbohong Kesulitan Makan, Bukti Kejujuran Semakin Berkurang

Diperbarui: 11 Mei 2020   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abah Tono, pria tua yang viral karena mengaku kesulitan makan karena hanya memiliki penghasilan Rp.1500, handheld dilansir Kompas.com

Kejujuran adalah bagian terpenting dalam kehidupan yang membuat hidup semakin bermakna. Tanpa kejujuran apakah arti hidup ini. Semua hal dibohongi, sehingga meruntuhkan nilai-nilai kehidupan yang sudah tertanam sejak lama.

Begitulah pengakuan Abah Tono hanya mendapat uang Rp. 1.500 dari memulung barang rongsokan di Bandung, Jawa Barat membuat tetangganya meradang dan malu.

Sebab setelah pengakuannya viral tetangganya di kampung Babakan Sondiri, RT 02/07 Desa Pangauban Kecamatan Ketapang Kabupaten Bandung menjadi malu karena dianggap tidak peduli. Padahal kenyataannya, Abah Tono termasuk warga yang berkecukupan bahkan rumahnya saja dua tingkat (dilansir Kompas.com, 11/5/2020).

Dalam hal ini, kita miris mendengarnya. Karena kebohongan Abah Tono tersebut. Bisa-bisanya di masa sulit ini melakukan tindakan itu sehingga merusak nilai-nilai kehidupan kita.

Andai, banyak orang seperti ini maka penyaluran bansos pun akan semakin semrawut karena dikatakan tidak mampu padahal mampu. Yang rugi adalah pemerintah dan mereka yang berhak. 

Disini, menjadi suatu informasi baru buat kita seluruh masyarakat Indonesia bahwa kejujuran itu sangat penting. Jangan lukai nurani dengan kebohongan yang tidak perlu.

Negara kita tidak bisa maju sampai saat ini, salah satunya karena ketidakjujuran atau kebohongan itu.

Salah satu contoh, korupsi yang dilakukan oknum pejabat kita disebabkan karena tidak adanya kejujuran. Kejujuran kepada masyarakat yang telah memilihnya.

Hingga akhirnya, masyarakat yang memilihnya tidak mendapatkan janji-janji politik dari pejabat negara itu, sampai membuat masyarakat semakin menderita.

Hak-hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan kesejahteraan tidak pernah terwujud. Itu karena kebohongan dari oknum pejabat yang korupsi.

Sampai pada akhirnya, kita akan terus begini tidak pernah mendapat sebuah kebahagiaan hidup. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline