Fakta mengejutkan saat mayat-mayat yang meninggal akibat virus Corona terlantar di jalanan. Diawal pekan lalu, pemerintah setempat mengumpulkan setidaknya 150 mayat dari jalanan dan rumah-rumah.
Oleh karena itu, Presiden Ekuador Lenin Moreno sebagaimana dilansir CNN Indonesia.com, 10/4/2020, memerintahkan penyelidikan atas video dan foto yang beredar di Medsos. Korban adalah saudara-saudara kita yang berhak mendapatkan penghormatan terakhir yang layak, tulisnya dalam akun Twitter pribadi.
JANGAN TERJADI DI INDONESIA
Dari fakta ini, dapat kita kaitkan ke negara kita Indonesia ini juga dimana termasuk banyak penolakan maupun pelarangan pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Bila itu terus dipertahankan, bukan tidak mungkin kejadian di Ekuador terjadi di Indonesia. Kita akan terlihat begitu kejam andai mayat harus ditelantarkan.
Sangat ekstrim sekali tindakan itu. Hanya karena ego masing-masing, hanya karena ketakutan masyarakat membuat mayat tidak dapat tempat terbaik untuk dimakamkan.
Bagaimanapun banyaknya mayat atau jenazah, memang harusnya dimakamkan, karena itu tempat yang layak bagi mereka. Malah kalau makin ditelantarkan akan membuat masalah baru. Bau tidak menyengat akan tercium dan mengganggu dan penyebaran penyakit lainnya.
Kalau dimakamkan dengan layak, virus Corona tidak akan pernah menjangkiti manusia. Virus Corona tidak menyebar dari korban yang sudah meninggal dan dari udara, tetapi dari sentuhan.
Karena itulah, begitu mirisnya melihat kejadian di Ekuador dan di Indonesia saat masih terjadi penolakan pemakaman jenazah positif virus Corona. Simpati dan empati kita sebagai manusia di bumi ini sepertinya sudah berkurang.
Kita tidak mengasihi mereka yang sudah meninggal dan memberinya tempat yang layak.
Bukan tidak mungkin kejadian di Ekuador terjadi di Indonesia bila semakin masif lagi penolakan pemakaman jenazah korban virus Corona.