Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Wastafel Cuci Tangan Dirusak, Mana Simpatimu?

Diperbarui: 2 April 2020   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: mediaindonesia.com

Pencegahan virus Covid 19 dapat dilakukan salah satunya dengan cuci tangan yang bersih, memakai masker dan tidak bersentuhan dengan orang lainnya. Cara itu efektif menurut himbauan dokter mencegah infeksi virus Covid 19.

Kali ini, ada berita yang menyedihkan terkait wastafel pencuci tangan masyarakat dirusak oleh oknum tertentu. 

Dilansir dari Media Indonesia.com, 2/4/2020, pemerintah kota Surabaya memasang fasilitas wastafel di 794 titik sebagai dukungan untuk gerakan cuci tangan demi mencegah penyebaran virus Covid 19 atau Corona. Sayangnya, belum lama terpasang, sebagian wastafel ditemukan rusak.

Nah, kejadian ini sangat disayangkan sekali. Wastafel, tempat sabun adalah untuk kepentingan bersama, harusnya sama-sama dijaga demi kepentingan bersama pula. Saya yakin ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab merusaknya.

Kalau seperti ini masyarakat sekitar perlu mengawasi dan mengantisipasi alat untuk cuci tangan itu agar tetap awet atau tidak dirusak. Mari menjaga kenyamanan dan kesehatan bersama.

TIDAK BERSIMPATI

Untuk oknum yang merusak wastafel dan segala peralatan cuci tangan. Dimanakah Simpatimu?. Harusnya sama-sama menjaga dan merawat peralatan demi kebutuhan bersama.

Siapapun oknum yang diduga merusak, marilah bersimpati untuk kesehatan bersama. Jagalah apa yang menjadi kebutuhan bersama. Alat pencuci tangan itu bukan untuk satu orang saja, tetapi banyak orang. Sebab itulah, tidak ada istilah merusaknya.

Jangan ada itikad dari oknum tertentu misalnya mencuri, merusak maupun menghancurkan alat pencuci tangan tersebut.

Adanya gerakan cuci tangan adalah bentuk simpati dari pemerintah dan masyarakat agar masyarakat lainnya bisa sehat dan Indonesia sehat.

Simpati itulah yang membuat kita bisa bertahan dari musibah Pandemi virus Corona ini. Jika tidak ada simpati, mungkin kita semakin takut, semakin banyak yang meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline