Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Miris, Cangkul Saja Harus Impor, Kapan Kita Maju?

Diperbarui: 6 November 2019   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wikiwand.com

Indonesia adalah negara yang berdaulat, berdikari dan subur akan sumber daya alam. Kita ketahui Indonesia dikenal sebagai negara maritim, yakni negara yang teritorial lautnya luas, banyak pulau yang didalamnya kaya akan hasil alam.

Sebab itu, Indonesia adalah negara yang besar dan kaya sumber daya alam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia seharusnya sejahtera maupun makmur dengan sumber daya alam tersebut dikelola dengan baik oleh negara yang diberikan kekuasaan untuk itu sesuai UUD 1945.

Namun, begitu miris bila negara yang kaya ini harus sering-sering impor barang maupun hasil alam. Kabar terbaru garam pun masih diimpor. Kali ini paling miris Cangkul harus impor ratusan buah. Oh, mengapa begini?

Dilansir dari cnnindonesia.com, 6/11/2019, Presiden Jokowi mengisyaratkan keheranannya terhadap impor barang, seperti cangkul dalam pengadaan barang dan jasa.

Mendengar kabar ini, saya sedih dan miris sekali. Kenapa ya cangkul kok impor? Begitu lemahkah negara ini, cangkul saja tak bisa dibuat sendiri?

Aduh, saya tak habis pikir. Mengapa pemerintah selama ini tidak melarang impor cangkul itu? Mengapa baru hari ini, Presiden Jokowi tahu tentang itu?

Indonesia banyak orang jenius. Lihatlah banyak warganegara kita sekolah di luar negeri, banyak yang berprestasi di luar negeri. Namun, mengapa cangkul harus impor ya?

Apakah membuat cangkul sulit? Apakah kita tidak punya kayu dan besi sebagai bahan utama membuat cangkul?

Indonesia saya tegaskan negara yang kaya akan sumber daya alam. Pasti di negara ini terdapat bahan pembuat besi. Sedangkan bahan aluminium, bahkan emas kita punya semua. Bahan pembuat besi sudah pasti kita punya tetapi tidak digali potensi yang ada. Miris!

Terlalu konyol sebenarnya kalau cangkul harus impor. Emas saja ada di perut bumi di tanah Papua. Besi pun dan kayu kita juga punya. Tapi, impor dan impor dinomorsatukan.

Mau bagaimana kita maju? Mau gimana tahun 2045 sebagai tahun emas, dimana Indonesia maju dengan pendapatan perkapita mencapai puluhan juta, jika cangkul saja harus impor?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline