Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Kejamnya Netizen Menuding Kasus Novel Rekayasa

Diperbarui: 5 November 2019   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com/Tatang Guritno

Warganet atau sering disebut netizen begitu kejam. Pasalnya, banyak sekali akun-akun fiktif  yang ada khusus di Instagram yang tugasnya menyebar kebencian, nyinyir dan menyebar berita hoaks.

Itu benar-benar fakta. Mungkin diantara kita juga pasti sering melihat akun fiktif ini, dimana wajahnya di profil tidak ada, ada juga yang pakai foto orang lain maupun foto-foto bergambar yang aneh-aneh.

Jadi, beberapa artis ternama Indonesia sering dibanjiri akun-akun fiktif atau bodong ini. Kerjanya hanya nyinyir saja, mengejek dan mencela.

Terkait itu juga, dilansir dari Kompas.com, 5/11/2019) Penyidik KPK Novel Baswedan dituding seorang warganet yang menyebut kasus penyerangan beliau merupakan rekayasa. Tuduhan itu muncul karena cuplikan video menunjukkan Novel masih bisa melihat setelah diserang.

Novel pun menanggapi hal itu karena sewaktu itu matanya belum dioperasi. 

Sungguh warganet atau netizen sangat kejam. Bisa-bisanya berkata demikian, padahal kita lihat langsung dalam siaran televisi jelas bahwa matanya Novel memang disiram air keras.

Buktinya, kalau kita lihat sekarang mata Novel Baswedan memang rusak akibat siraman air keras tersebut. Beginilah memang netizen kita, sesukanya saja dalam berkomentar.

Demokrasi yang dijunjung tinggi dalam UUD 1945 dijadikan alat untuk sesukanya berkomentar. Mereka tidak mau menyaring komentarnya agar lebih baik, halus dan positif. Media sosial dihuni banyak kepalsuan dari akun-akun fiktif atau bodong yang tidak tahu asal usulnya darimana.

Ketegasan

Saya pernah mendengar saran dari seorang politisi dalam talkshow televisi mengatakan bahwa seharusnya bukan hanya pemerintah bersama kepolisian yang tegas menindak akun-akun fiktif, penyebar hoaks dan kebencian. Tetapi, pihak media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan beragam aplikasi lainnya tegas dan ikut menghapus akun fiktif ini.

Kita ketahui bahwa pihak yang mempunyai media sosial ini pasti mampu menghapus akun-akun fiktif yang beredar saat ini. Mereka punya kemampuan menegur bahkan menghapus akun tersebut. Sebaiknya, pemerintah bekerjasama dengan pihak pendiri maupun pemilik media sosial agar mengambil langkah tegas terhadap akun fiktif ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline