Kabar menarik beredar mengenai pelaku penusuk Menkopolhukam Wiranto, namanya Syahril Alamsyah yang dikenal sosok taat beribadah ramah dan ahli bidang teknologi (IT).
Berdasarkan keterangan salah seorang tetangga pelaku bernama Mira pria yang akrab disapa Alam "Orangnya udah baik, pintar lagi. Jago kali dia komputer dan taat beribadah (mediaindonesia.com, 10/10/2019).
Dalam benak kita, mendengar kabar itu pasti terlintas kata, kok bisa orang taat ibadah dan baik berani berbuat itu?. Sangat sulit memang dipercaya.
Tetapi, dalam kehidupan ini memang ada dinamika yang tidak kita ketahui. Kadang seseorang itu bisa berubah secepat kilat tanpa kita ketahui. Tentu ada sebab akibatnya.
Pasti kita bertanya-tanya terus, kalau pelaku rajin ibadah, mengapa juga dapat terpapar paham radikalisme sebagaimana dijelaskan dalam pemberitaan yang ada?.
Itulah menjadi pelajaran buat kita semua bahwa paham radikalisme sangat kuat untuk mengajak siapa saja masuk kedalamnya. Kita harus punya benteng yang kuat. Kita harus punya pendidikan agama yang kuat dan pendidikan kebangsaan yang kuat pula agar tidak gampang terpapar paham radikalisme.
Rajin ibadah tidak cukup, tetapi bagaimana kita menerapkan nilai-nilai agama secara baik dan benar dalam kehidupan. Ajaran agama harus benar-benar bertahta dalam hati dan pikiran kita serta diterapkan nilai-nilai agama dan Pancasila secara baik dan benar dalam berinteraksi.
Alangkah baiknya, ini menjadi pelajaran dan masukan buat seluruh keluarga Indonesia agar bisa menanamkan nilai-nilai agama dan Pancasila secara baik dan benar agar tidak ada lagi Alamsyah-Alamsyah lainnya.
Kita harus tahu bahwa oknum teroris tidak kenal kata jera, meski satu dari komplotan mereka tertangkap dan diadili, tidak berarti membuat mereka kalah. Namun akan ada lagi perekrutan yang baru sebagaimana itu juga yang disampaikan seorang pengamat terorisme.
Sebab itulah, jadikan peristiwa ini jadi pelajaran berharga buat kita. Keamanan dan kenyamanan harus terjaga dilakukan oleh aparat kepolisian kita.
Selanjutnya, peran kita sekarang untuk bisa mendidik anak dengan baik. Ingat, rajin ibadah saja tidak cukup. Baik dan rajin tidak cukup dalam kehidupan ini.