Beberapa waktu yang lalu tepat 9/7/2019, pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019. Jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 perguruan tinggi negeri (PTN) se-Indonesia sebanyak 168.742 peserta. Jumlah peserta yang dinyatakan lulus tersebut adalah hasil seleksi dari pendaftar SBMPTN 2019 sebanyak 714.652 peserta. Mereka terdiri dari peserta non-Bidikmisi sebanyak 119.777 peserta dan pemohon Bidikmisi sebanyak 48.965 orang.
Bagi peserta yang tidak lulus seleksi SBMPTN untuk tahun ini diharapkan untuk tetap semangat dalam proses pendidikannya. Tak perlu putus asa meski tak lulus, karena tak lulus SBMPTN bukanlah memberikan keputus-asaan, tetapi sebagai pemantik semangat untuk tahun depan lulus kembali.
Saya meyakini bahwa banyak peserta yang sedikit kecewa karena harapan mereka untuk duduk di bangku PTN (Perguruan Tinggi Negeri) kandas, tetapi apa mau dikata, keberuntungan masih belum berpihak. PTN memang adalah favorit banyak calon mahasiswa dan orangtua juga, karena banyak keuntungan kuliah disana. Akan tetapi, di kampus swasta pun tidak kalah dengan PTN. Banyak kampus swasta yang baik. Tinggal kita ikuti proses belajar disana dan bisa memotivasi diri untuk lebih maju setelah lulus kuliah.
Saya juga dulu sangat merindukan duduk di bangku PTN, namun apa mau dikata takdir menggoreskan saya tidak duduk di PTN. Tetapi, saya masih bisa belajar di bangku perguruan swasta dan memotivasi diri untuk bisa menjadi lebih baik.
Sebab itulah, bagi yang tidak lulus PTN jangan menganggap diri itu lemah, harus tetap semangat itu yang terpenting. Pendidikan itu tidak hanya bisa kita dapatkan dari PTN, tetapi dari PTS (Perguruan Tinggi Swasta) pun bisa kita mendapatkannya. Jangan juga berpikiran bahwa PTS kalah popularitasnya dan kualitasnya dari PTN. Banyak PTS yang bisa lebih unggul dari beberapa PTN yang ada.
Tempahlah ilmumu setinggi langit dimanapun engkau belajar. Belajar untuk cerdas dan berhasil tidak hanya dari kampus PTN, tetapi dari kampus PTS juga bisa asal kita mampu menggali potensi diri dan memotivasi diri untuk bisa berhasil. Wawasan akan ilmu pengetahuan dapat diraih di semua kampus, selebihnya dapat kita dapatkan diluar kampus, seperti ikut seminar luar kampus, membaca buku-buku ataupun bersosialisasi dengan masyarakat.
Saatnya berpikir bahwa orang cerdas dan berhasil tidak serta merta karena dosennya profesor, doktor dan para ahli terkenal. Tetapi bisa dengan banyak membaca buku, berdiskusi dan bersosialisasi agar mengenal medan yang akan dijelajahi setelah lulus kuliah.
Pengalaman itu penting sekali selain dari teori-teori semata. Kita akan lebih banyak terjun di dunia nyata ketimbang di kampus. Karena proses belajar mencapai sarjana hanya sekitar 3-4 tahun saja. Selebihnya, sampai kita menghabiskan masa hidup, semua kita lalui di dunia nyata maupun pekerjaan.
Disitulah kita mendapatkan pengalaman hidup, bisa bertemu dan berbagi pengalaman hidup. Dengan bersosialisasilah kita mendapatkan ilmu selain dari bangku kuliah. Maka, sekali lagi, dimanapun kuliah, tetap kita harus mengikuti sistem belajar dan menggali potensi serta berbaur dengan masyarakat, karena itulah pelajaran berharga yang memberikan kesuksesan. Tetap Semangat!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H