Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Protes Dilayangkan terhadap Dalil Gugatan Tim Hukum Prabowo

Diperbarui: 15 Juni 2019   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: CNN Indonesia/Safir Makki

Dalil yang ada di dalam gugatan tim hukum Prabowo-Sandi akhirnya diprotes oleh pihak yang membuat pernyataan. Hal itu dikarenakan adanya sesuatu yang salah tangkap arti dan maksud pernyataan itu. Bagi saya, istilahnya "lebay" dan mendramatisir pernyataan.

Protes itu disampaikan Guru Besar Hukum University of Melbourne, Australia, Tim Lindsey; kandidat peraih gelar doktor dari Australian National University, Tom Power; dan Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra.

Terutama kita sorot adalah saat tim hukum Prabowo-Sandi mengutip pernyataan Ketua Umum partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN), Polri dan TNI tidak netral. Padahal pernyataan itu dilontarkan SBY saat 2018 lalu (cnnindonesia.com15/6/2019).

Tentu apa yang dilakukan tim hukum Prabowo-Sandi itu tak sesuai dengan konteks yang ada. Sebelumnya, Tom Power juga menyampaikan protes atas dalil gugatan itu. Jadi, saya ingin menyampaikan, kalau sudah diprotes, maka adanya kesalahan tafsiran pernyataan oleh tim hukum Prabowo-Sandi.

Bagi saya, ada kesannya tim hukum Prabowo-Sandi mencari segala cara untuk meyakinkan hakim Mahkamah Konstitusi untuk memenangkan mereka, padahal sebenarnya, tidak relevan dalil gugatannya. Kekuatan pernyataan itu pun, senada adanya protesnya dari empunya pernyataan membuat dalil itu lemah.

Harapan dari tim hukum Jokowi-Ma'ruf Amin pun, pernyataan itu tidak dianggap sebagai pertimbangan hukum nantinya. Hakim harus netral, kredibel dan berintegritas dalam membaca setiap dalil dan memberikan putusan nantinya. Dengan protes yang dilakukan empunya pernyataan itu, harusnya membuat tim hukum Prabowo-Sandi malu dan merasa bersalah.

Harusnya tidak sembarangan menafsirkan pernyataan orang lain tanpa menanyakan terlebih dahulu maksud dan makna dari pernyataan tersebut.

Demi kekuasaan

Adanya protes terhadap kutipan pernyataan sejumlah ahli dan tokoh nasional dalam dalil gugatan tim hukum Prabowo-Sandi memberikan kesan bahwa mereka melakukan itu bagaimana agar menang dan meraih kekuasaan. Saya mencermati hal seperti itu. Kalau mereka tidak mau diprotes harusnya jangan salah tafsir dan mendramatisir pernyataan itu. Jika perlu tanyakan pada yang memberi pernyataan maksud dan makna pernyataan itu agar ketika diuraikan tadi ada yang rugi dan protes.

Layak kita mengatakan seperti itu. Saya saja kalau pernyataan saya dikutip orang lain dan asal menafsirkannya, tentu saya marah. Karena dalam hal itu, yang rugi adalah saya. Makna dari pernyataan itu asal dikemukakan tanpa memberitahu apa sebenarnya asal muasal saya memberikna pernyataan tersebut.

Jadi, bagi saya, protes dari sejumlah pakar dan tokoh tersebut lumrah sekali agar tidak semakin membesar opini publik. Agar pihak pengutip tidak mengulangi lagi salah tafsirnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline