Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Surat Bagi Mereka yang Tidak Pulang Kampung

Diperbarui: 4 Juni 2019   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bangka.tribunnews.com

Kepada YTH:
Bagi Mereka yang Tidak Pulang Kampung

Salam Hormat,

Bagi saudara-saudara kita yang tidak pulang kampung dan merayakan Hari Raya Lebaran di kampung bersama keluarga. Jangan pernah bersedih. Jangan galau dan jangan merasa Lebaran tahun ini tidak memberikan makna yang begitu berarti. Esensi Lebaran bukanlah harus pulang kampung bersilaturahmi dengan sanak keluarga. Akan tetapi, Lebaran itu lebih kepada perubahan diri dan langkah untuk bergerak maju memaafkan sesama maupun musuh sekalipun.

Meski tak bisa pulang kampung tahun ini, mungkin karena keuangan, kesibukan dan halangan apapun itu, jangan pernah galau. Jangan merasa bersedih karena masih ada orang di sekeliling kita yang dapat kita ajak mempererat tali silaturahmi antar anak bangsa.

Meski tetangga dan lingkungan sekitar tidak umat seagama dengan kita, namun tetap kita bisa bersilaturahmi. Itu lebih indah dan itulah keberagaman. Ketika kita memberikan sesuatu kepada saudara kita yang berbeda agama, memberi salam lahir dan batin serta berdiskusi atau berkomunikasi di hari Lebaran, maka itu lebih berharga. Itu adalah obat ampuh untuk mengurangi dan menyembuhkan kesedihan kita di Lebaran tahun ini karena tidak pulang kampung.

Tuhan akan melihat begitu baiknya kita menjalin terus silaturahmi dengan tetangga yang berbeda agama. Tindakan itu akan dilihat Tuhan dan dibalas dengan sebuah rezeki yang tak kita duga.

Begitulah sebenarnya arti dari Lebaran itu. Lebaran tidak mengartikan harus pulang kampung, pakaian baru dan liburan bersama keluarga. Tetapi harus ada kata maaf dan menjalin silaturahmi demi mempererat keberagaman demi persatuan kita bangsa Indonesia.

Jangan bersedih lagi jika tidak pulang kampung. Selalulah tersenyum dan jangan pasang wajah atau raut yang kecewa, kesal dan sedih. Cerialah di Lebaran tahun ini atau esok hari kita rayakan.

Saya yakin seluruh bangsa Indonesia yang mungkin tidak pulang kampung bertemu sanak keluarga, tetap tersenyum dan menjalin silaturahmi dengan lingkungan sekitar. Tidak melihat suku, agama, ras dan antargolongan, tetapi  beranggapan semua sama dihadapan Tuhan dan di negeri ini.

Semoga kita semua dapat memaknai Lebaran dengan banyak makna. Kita bisa menjadi manusia yang berguna bagi sesama, nusa dan bangsa. Dan, lebih penting, keberagaman kita perkuat. Jangan ada lagi intoleransi, aksi terorisme yang masih mengancam. Lebaran adalah menjadi baru dan menjadi manusia penyebar kedamaian bagi sesama.

Inilah surat singkat saya untuk kita semua terlebih mereka yang tidak pulang kampung.

Berkat Tuhan menyertai kita sampai selama-lamanya.

Medan, 4 Juni 2019,

Hormat Saya

Juandi Manullang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline