Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Bully-an terhadap Bu Ani Bukti Tingkat Kedewasaan Masih Rendah

Diperbarui: 28 Mei 2019   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: liputan6.com

Begitu sakit, pahit dan pedihnya perasaan Pak Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga ketika mendengar dan membaca bully-an yang mengarah kepada Bu Ani yang sedang sakit.

Pak SBY bersedih Bu Ani dibully netizen. Ada yang menuduh dan mencerca kami berdua, bahwa seolah sakitnya Ibu Ani itu hanya alasan buat SBY untuk tidak berkampanye, saya sungguh bersedih dan Ibu Ani harus meneteskan air mata mendengarnya, kata beliau. Selanjutnya, Pak SBY mendoakan agar yang bersangkutan (pem-bully) tidak menderita penyakit kanker darah seperti yang dialami istrinya (detik.com, 27/5/2019).

Beginilah untuk kesekian kalinya kalau kita tak dapat santun bermedia sosial. Apa yang kita lihat dan dengar dapat jadi cacian bagi orang lain. Kita tak tahu apa-apa, tetapi jadi orang lain kena imbasnya. Oknum netizen pem-bully Ibu Ani tersebut perlu disadarkan, kalau tidak tahu informasi, maka tak perlu komentar. Ada-ada saja prediksi dan anggapan buruk dalam pikiran oknum pem-bully Bu Ani, sehingga mengkaitkan sakit Bu Ani alasan untuk tidak berkampanye. Gawat sudah!.

Rendahnya tingkat kedewasaan

Kalau bagi saya pribadi oknum yang suka mem-bully dan melontarkan kalimat yang tidak sedap itu adalah ciri-ciri orang yang tingkat kedewasaannya rendah. Layaknya seperti anak-anak. Kalau kita perhatikan teman kompasianer sekalian anak-anak, pasti sering sekali bertindak mengejek temannya. Kadangkala menyebut nama orangtua sembarangan sebagai bahan ejekan. Saya juga mengalami itu ketika masih anak-anak.

Nah, begitulah oknum netizen pem-bully tersebut. Dia mem-bully seakan-akan tidak tahu bahwa tindakan itu berbahaya bagi mental seseorang. Karena mem-bully tingkat kepercayaan diri bisa drop dan malu untuk bertemu orang lain. Saya meyakini pem-bully Bu Ani itu pasti sudah dewasa, maka dari itu saya mengatakan tingkat kedewasaannya masih rendah ibarat anak-anak.

Orang yang sedang sakit saja dibully sesuka hatinya. Ini bahaya sekali di kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Harusnya didoakan dan diberi kesehatan oleh Tuhan kepada Bu Ani agar lekas sembuh dan dapat beraktivitas seperti sediakala. Itu harusnya terlontar dari bibir para oknum netizen tersebut.

Ini malah berprasangka buruk yang sangat melukai hati keluarga Pak SBY. Sangat disayangkan sekali. Semoga saja dengan artikel ini dapat menyadarkan para netizen untuk tidak suka mem-bully di media sosial dan di lingkungan sekitar.

Kita sama-sama belajar untuk menjadi orang baik. Saya pun belajar untuk menjadi orang baik, bagaimana saya bisa disenangi dan diterima oleh khalayak luas. Saya juga belajar untuk tidak menjadi netizen yang suka mem-bully dan di kehidupan sehari-hari pun begitu.

Semua itu agar tercipta keselarasan dan perdamaian diantara kita. Cobalah bayangkan sampai Bu Ani menangis seperti itu. Tandanya beliau begitu bersedih dan hanya mampu menangis dan tak bisa menegur dan memarahi oknum netizen tersebut.

Kemurah-hatian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline