Lihat ke Halaman Asli

Juandilan FadilRizky

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Pemanfaatan Sampah Menjadi Lebih Berharga

Diperbarui: 7 Maret 2023   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa kapada masyarakat, dan mengindetifikasi serta menangani masalah yang ada di masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan agar mahasiswa berperan dalam pembangunan di pedesaan melalui Kuliah Kerja Nyata.

Mahasiswa KKN Periode Reguler ke-101 Unit XX.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Sosialisasi yang bertemanakan "Edukasi Reproduksi Pra dan Pasca Menopause, Pemanfaatan dan Pengolahan Sampah Menuju Kelurahan Sehat dan Bersih", yang bertujuan untuk mengedukasi tentang reproduksi pra dan pasca menopause, pemanfaatan dan pengolahan sampah kepada warga kalurahan Ngargosari, Samigaluh, Kulon Progo. Dilaksanakan pada 9 Februari 2023, kegiatan yang dihadiri oleh puluhan warga ini didampingi secara langsung oleh Suci Musvita Ayu, S.KM., M. PH dan Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T selaku dosen pembimbing (DPL).

"Menurut kemenkes usia menopause berkisar dari usia 45 hingga 55 tahun. Menjelang menopause perempuan akan lebih mudah tersinggung atau lebih sensitif. Menopause dini bisa dicegah dengan rajin berolahraga." ungkap Suci Musvita Ayu, S.KM., M. PH

Ketua KKN UAD di Pedukuhan Tegalsari Fauzan Nur Akbar menuturkan, dirinya bersama 8 rekan lainnya Siti Maryam, Dyah Parastuti, Ulya Alfu Nahari,Rengga Raditya Permana, Salsadila Juwita, Sinta Amaliya, Juandilan Fadil Rizky, dan Alin Sundari, kegiatan ini dilaksanakan karena melihat potensi yang ada di Pedukuhan Tegalsari.

"Sosialisasi tentang Reproduksi Pra dan Pasca Menopause, Pemanfaatan dan Pengolahan Sampah Menuju Kalurahan Sehat dan Bersih dilakukan karena di Pedukuhan Tegalsari terdapat bank sampah sehingga acara ini sangat relevan untuk warga Tegalsari," ungkap Fauzan.

Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T selaku narasumber dan dosen Teknik kimia Universitas Ahmad Dahlan memaparkan pemilahan dan pengolahan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. 

"Sampah dapat dijadikan sarana sedekah dengan cara memisahkan sampah anorganik dari sampah organik." ungkap Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T 

Selain sampah anorganik sampah organik juga dapat dimanfaatkan oleh warga dengan cara diolah menjadi pupuk cair dan padat. Pengolahan sampah menjadi pupuk membutuhkan bahan- bahan berupa sampah organik, air secukupnya, E4 1 tutup botol, dan gula pasir 2 sendok makan. Pengolahan sampah organik ini cukup mudah dengan cara mencampurkan air secukupnya dengan E4 1 tutup botol dan gula pasir 2 sendok makan. Setelah bahan-bahan tersebut tercampur semprotkan pada sampah organik. Pastikan semua sampah organik telah terkena air yang telah tercampur dengan E4 dan gula pasir setelah semua sampah telah terkena cairan tersebut masukkan sampah ke dalam compost bag. Kemudian tunggu selama 30 hari. Setelah 30 hari pupuk tersebut dapat digunakan oleh ibu-ibu kelompok wanita tani.

" Semoga dengan diadakannya Sosialisasi Edukasi Reproduksi Pra dan Pasca Menopause, Pemanfaatan dan Pengolahan Sampah Menuju Kalurahan Sehat dan Bersih warga Tegalsari dapat menegah menopause dini dan mengolah sampah agar menjadi desa yang sehat dan bersih." Tutur Fauzan.

Setelah sosialisasi ini KKN UAD XX.B.1 akan melaksanakan praktek pengolahan sampah organik menjadi pupuk pada kegiatan kelompok wanita tani di dusun Tegalsari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline