Lihat ke Halaman Asli

Juanda

Kompasianer Taruna

Puisi | Pesut Senyap Lenyap

Diperbarui: 6 Juli 2019   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokPri

"Alam setia menyediakan berkat dan bencana."

Menikmati kopi susu dengan musik syahdu.
Membawa jiwa melayang dalam alunan merdu.
Sesejuk pagi yang membalut segarnya gairahku.
Tak terasa lima jam telah pergi saja berlalu.

Dalam perahu mengarungi luasnya kopi susu.
Menyusuri sungai Mahakam dengan nuansa sendu.
Membelah Samarinda menuju hulu.
Menjadi sarana transportasi sejak dulu.

Banyak kehidupan yang membutuhkanmu.
Makhluk hidup dengan setia terus mengelilingimu.
Memanfaatkan dirimu tanpa peduli merawatmu.
Kesetiaanmu telah terbukti sejak zaman dahulu.

Di dalam dirimu ada detak hidup untuk ditelusuri.
Para ikan tak mengeluh menikmati kopi susu tiap hari.
Meski meradang dalam sedih pedih yang menanti.
Tak bisa lari menghindari untuk sembunyi diri.

Di atasmu kapal batubara hilir mudik cari uang.
Berseliweran dengan kapal barang dan penumpang.  
Pesut tak punya ruang lagi untuk melayang.
Dengan senyap terus lenyap menghilang.-

Sungai Mahakam, 6 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline